Idham Aziz

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengingatkan penerus Kapolri Jenderal Idham Azis bakal memiliki dua utang kasus besar yang tak tuntas, mengingat masa pensiun yang tinggal menghitung hari.

Dua kasus besar itu ialah pembantaian satu keluarga di wilayah Sigi, Sulawesi Tenggara oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan kasus 6 laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam bentrok di tol Jakarta-Cikampek.

“Masa pensiun Jenderal Idham Azis tinggal 20 hari lagi. Sepertinya Kapolri baru akan mewarisi dua utang besar yang ditinggalkan Kapolri Idham Azis, yang tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru,” kata Neta, Selasa (5/1).

Menurut Neta, belum tuntasnya penanganan perkara Sigi dapat menjadi satu kegagalan jenderal polisi berbintang empat itu dalam pucuk pimpinan Polri.

“Pelaku diduga adalah MIT pimpinan Ali Kolara yang beranggota hanya 14 orang. Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh jajaran kepolisian,” ucap Neta.

Oleh sebab itu, Neta mengingatkan agar Idham dapat segera meringkus kelompok teroris itu jelang bergantinya tongkat kepemimpinan.

Kemudian, kata Neta, kasus terbunuhnya enam anggota Laskar FPI yang masih menjadi kontroversi itu juga perlu untuk segera dituntaskan.

“Kedua kasus ini menjadi warisan Idham Azis untuk Kapolri baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit, yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri makin negatif,” kata dia menjelaskan.

Sebagai informasi, masa bakti Idham Azis akan berakhir pada 1 Februari 2021. Aturan mewajibkan presiden mengirim nama pengganti ke DPR paling lambat 20 hari sebelum masa jabatan Kapolri sebelumnya habis.

Untuk diketahui, Presiden Jokowi pun disebut telah mengantongi nama calon pengganti Kapolri tersebut. Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengatakan Jokowi tinggal mengirim nama calon Kapolri ke DPR dalam waktu dekat.

“Prosedurnya sudah ada, tinggal tunggu waktu. Siapanya (calon kapolri) pasti sudah ada,” kata Moeldoko kepada wartawan. (ant)