Arya Kharisma Hardy

Kastara.ID, Jakarta – Pejabat Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Arya Kharisma Hardy membantah pihaknya mendukung pembubaran Front Pembela Islam (FPI). Arya menegaskan, PB HMI tidak pernah mengeluarkan pernyataan atau sikap resmi terkait keputusan pemerintah membubarkan dan melarang aktivitas organisasi masyarakat (ormas) FPI.

Saat memberikan keterangan awal pekan ini, Arya menyatakan, pihaknya tidak ingin terjebak pada posisi mendukung atau menolak keputusan pemerintah. Itulah sebabnya secara organisatoris menurut Arya, PB HMI tidak pernah secara resmi menyatakan mendukung keputusan pemerintah membubarkan ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab (HRS) itu.

Arya menambahkan, garis perjuangan HMI masih sama dan tidak pernah berubah. HMI menurut Arya akan berada di dalam satu shaf atau barisan dengan ulama dan pejuang Pancasila lainnya. Perjuangan tersebut dalam usaha menjunjung tinggi prinsip-prinsip kemanusiaan dan demokrasi.

Arya menilai, saat ini dibutuhkan kebersamaan semua pihak, terutama dalam upaya pemerintah menghadapi dampak pendemi Covid-19. Itulah sebabnya keputusan pemerintah membubarkan FPI menurut Arya sama saja dengan pemerintah sedang “menggali kubur.” Pasalnya pemerintah saat ini membutuhkan dukungan semua pihak, termasuk kelompok Islam politik.

Terkait pernyataan yang disampaikan salah seorang anggota HMI, Arya menyatakan hal itu bukan sikap resmi PB HMI. Menurutnya, sungguh tidak etis seorang anggota yang memberikan pernyataan pribadi namun mengatasnamakan HMI.

Sikap Arya sekaligus mementahkan pernyataan Bobby Irtanto, salah seorang anggota HMI asal Riau. Saat memberikan pernyataan awal Januari lalu, Bobby menyebut pihaknya sangat mendukung langkah yang diambil pemerintah dengan membubarkan FPI. Menurut Bobby, langkah pemerintah membubarkan ormas yang melanggar nilai-nilai Pancasila sudah tepat. (ant)