fridtjof-nensen

Kastara.id,Jakarta – Google seperti biasa selalu menghiasi mesin pencarinya dengan gambar seorang tokoh maupun peringatan hari-hari besar. Hari ini, Google telah menghiasi Doodle-nya dengan gambar seorang ilmuwan yang pernah menyebrangi kutub utara.

Tepat pada hari Selasa 10 Oktober 2017, merupakan hari yang spesial bagi seorang ilmuwan yang memiliki misi menyebrangi kutub utara, Fridtjof Nansen. Ia lahir dan besar menjadi peselancar es handal yang juga menyabet Nobel Perdamaian Norwergia.

Atas dasar jasa dan dedikasinya, Fridtjof Nansen dijadikan gambar penghias mesin pencari (Doodle) oleh Google. Lantas apa saja peran serta biografi Fridtjof Nansen? Simak ulasannya berikut.

Latar Belakang Fridtjof Nansen

Fridtjof Nansen lahir pada tanggal 10 Oktober 1861 di Christiania, Norwegia. Ayah Fridtjof bernama Baldur Fridtjof Nansen, seorang pengacara yang juga menjadi wartawan untuk Pengadilan Tinggi Norwergia.

Baldur dikarunia tiga orang anak, diantaranya sudah wafat ketika masih bayi, dan yang kedua ialah Fridtof Nansen. Pria ini sejak kecil sudah belajar bermain ski es, dan menjadi petualang yang menjelajahi alam bebas.

Kehidupan Fridtjof Nansen ketika masih kecil

Saat musim panas singkat datang, Nansen sesekali pergi memancing dan berenang di sekitaran desa. Ketika musim gugur tiba, Nansen biasa pergi berburu di pedalaman hutan.

Sedangkan ketika musim dingin panjang datang, pria ini mencurahkan waktunya untuk belajar dan bermain ski es.

Keseriusannya di bidang olahraga ski es membuatnya memecahkan rekor selancar satu mil (1.6 km) pada usian 18 tahun. Bakat bermain skinya terus berkembang pesat, terbukti Nansen menjadi peselancar es tingkat ‘dewa’ dan juga pemain ski terbaik.

Riwayat pendidikan Fridtjof Nansen

Nansen juga dikenal seorang ilmuwan pintar, ia pernah belajar ilmu zoologi di Universitas Royal Frederick, di Christiania pada tahun 1881. Pelajar dan petualang ini mengklaim jika pelajaran itu menawarkan pandangan hidup di alam terbuka.

Namun sepertinya Nansen tidak betah untuk tetap diam di dalam ruangan, ia lebih memilih untuk mendedikasikan waktunya untuk alam bebas. Ia tidak melanjutkan studi formalnya, melainkan menjadi seorang kurator (pengurus) di departemen zoologi Museum Bergen.

Tercatat pada bulan Februari 1886, Fridtjof Nansen telah menerbitkan suatu makalah yang menjelaskan bahwa persatuan antar sel ganglion tidak dapat terdemontrasikan dengan hal tertentu.

Walhasil, berkat makalah itu, Nansen dianggap menjadi orang yang membela teori neuron pertama asal Norwergia.

Ia juga mendapatkan gelar doktoral dengan tesisnya yang berjudul “Struktur dan Kombinasi Unsur-Unsur Histologi dari Sistem Perasaan Pusat” yang diterbitkan pada 1887.

Pernah merencanakan untuk menjelajahi Kutub Utara

Di ujung abad ke-19, Fridtjof Nansen berencana untuk menjelajahi Kutub Utara, ia tertarik melakukan ini karena belum banyak pihak yang tertarik untuk melakukannya.

Ekspedisi itu dimulai pada tahun 1893, ia memimpin tim untuk menjadi orang pertama yang berhasil menyambangi Kutub Utara.

Namun sayang, usaha yang dilakukannya gagal karena banyak hal. Berkat itu pula, Nansen dikenal sebagai orang yang paling jauh untuk mencapai Kutub Utara.

Pengalaman serta perlengkapan Nansen juga menjadi acuan untuk generasi-generasi yang berniat untuk menyambangi Kutub Utara.

Bertolak arah menjadi diplomat dan humanitarian

Perang Dunia pertama pecah pada tahun 1914, membuat penjelajahan Nansen terhenti. Perang Dunia I mengakibatkan kota-kota besar hancur, tidak luput dengan para warganya.

Ia merasa iba melihat para pengungsi perang dan tawanan. Atas dasar itu, ia berinisiatif untuk mengadakan konfrensi internasional yang bertujuan untuk membuat paspor bagi para pengungsi agar dapat diterima di negara lain.

Paspor itu diberi nama Nansen Passport, dan sudah diakui kebenarannya secara hukum oleh 52 negara.

Berkat jasanya membantu orang-orang yang kehilangan tempat tinggal setelah perang, Fridtjof Nensen dianugerahi Nobel Perdamaian pada tahun 1922.

Fridtjof Nansen tutup usia pada 13 Mei 1930, ia adalah seorang ilmuwan, petualang, humanitarian, dan diplomat yang jasanya akan dikenang sepanjang masa. Selamat ulang tahun yang ke-156 Fridtcof Nansen!