Twitter

Kastara.ID, Jakarta – CEO Twitter Jack Dorsey mengatakan bahwa pihaknya membela keputusan perusahaannya untuk melarang aktivitas sosial Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di aplikasinya.

“Saya yakin ini adalah keputusan yang tepat untuk Twitter,” cuit Dorsey (14/1).

Pernyataan Dorsey menyoroti bagaimana perusahaan media sosial mencoba untuk menyeimbangkan kepentingan yang berbeda, saat mereka menghadapi pengawasan yang cermat terhadap konten ofensif.

“Kami menghadapi keadaan yang luar biasa dan tidak dapat dipertahankan, memaksa kami untuk memfokuskan semua kebijakan untuk keselamatan publik. Kerusakan yang terjadi secara nyata mendorong kebijakan dan penegakan kami di dunia maya,” cuitnya.

Dorsey menjelaskan bahwa keadaan luar biasa tersebut tidak bisa dipertahankan, setelah Trump menghasut kerusuhan di US Capitol Jumat pekan lalu.

Diketahui, Twitter secara permanen menutup akun Trump pada hari Jumat (8/1) setelah menguncinya beberapa jam karena telah melanggar aturan kebijakan privasinya.

Meskipun ada seruan dari warganet untuk memblokir Trump dari Twitter sejak awal-awal menjadi presiden menggantikan Barrack Obama, pihaknya hanya memberikan label di beberapa pernyataan Trump ketimbang harus menutupnya demi kepentingan publik.

Langkah memblokir kegiatan media sosial Trump bukan hanya dilakukan Twitter saja. Belakangan perusahaan teknologi lain seperti Instagram, Facebook, Youtube hingga Snapchat juga menutup akun Trump.

Gedung putih tidak memberikan komentar terkait kritik Trump yang telah diblokir oleh berbagai platform(nth)