Pegadaian

Kastara.ID, Jakarta – Humas PT Pegadaian (Persero) Basuki Tri Andayani mengatakan bahwa Insan PR (Public Relation) mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan nilai-nilai organisasi (communicate values) dalam rangka menjaga dan meningkatkan reputasi organinasi. Lebih dari itu ia harus mampu menciptakan nilai (create values), merancang komunikasi tentang suatu hal yang biasa menjadi lebih bermakna. Demikian disampaikan Basuki di sela taping program PR Talks Iconomis TV yang dipandu oleh Direktur Riset The Iconomics Alex Mulya (16/1).

Pada kesempatan itu Basuki juga menyampaikan bahwa PR mempunyai peranan penting sebagai penyambung lidah dalam komunikasi perusahaan.

“Di satu sisi PR berperan penting dalam  menyampaikan informasi dari manajemen kepada para pemangku kepentingan. Sementara di sisi lain ia harus mampu mendengar aspirasi dari pemangku kepentingan untuk disampaikan kepada manajemen. Dengan demikian program, produk dan layanan yang dibuat dapat dipahami dan dimanfaatkan  oleh para pihak. Begitu pula, masukan dan aspirasi masyarakat juga dapat diserap untuk kemajuan perusahaan,” katanya.

Lebih lanjut Basuki menyampaikan bahwa PT Pegadaian (Persero) terus mengembangkan komunikasi digital dengan mengoptimalkan komunikasi melalui media daring, media sosial, dan saluran komunikasi berbasis aplikasi Pegadaian Digital. Atas upaya yang dilakukan perusahaan, PT Pegadaian (Persero) selama tahun 2020 telah meraih penghargaan PR Digital Award, Indonesia Corporate Branding PR Award, Digital Marketing Innovation, dan Teropong PR Award untuk kategori Best Active Social Media dan Best Digital Innovation. Bahkan berdasarkan Penilaian Indonesian Insitute for Corporate Governance (IICG) terhadap Corporate Governance Perception Index (CGPI), Pegadaian meraih CGPI Award dengan kategori The Most Trusted Companies.

Sementara Direktur Riset The Iconomics Alex Mulya merasa surprise dengan pengelolaan komunikasi perusahaan PT Pegadaian. Perusahaan telah memanfaatkan channel komunikasi digital dengan baik.

“Saya melihat konten-konten yang dibuat di media sosial cukup unik, lucu dan komunikatif sesuai dengan tren komunikasi yang disukai milenial. Secara umum tata kelola komunikasinya juga relatif baik, tidak kalah dengan perusahaan BUMN papan atas lainnya. Sungguh ini di luar dugaan saya, semula saya mengira masih dikelola secara sederhana dan konvensional ternyata sudah mengalami transformasi sejalan dengan transformasi perusahaan,” papar Alex.

Dalam situasi perubahan yang cepat, PR harus terus mengamati dan mempelajari perubahan yang terjadi serta adaptif menyesuaikan diri dengan mengembangkan skill, knowledge, dan attitude. Ini dilakukan agar Insan PR dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai kebutuhan dan perkembangan organisasi. (mar/nth)