Vaksin COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Tim Riset Uji Klinis Covid-19 Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Kusnandi Ruswid mengatakan, uji klinis fase ketiga vaksin Covid-19 buatan Sinovac, yang dilakukan pihaknya sebenarnya belum selesai.

“Sebelum penelitian diambil darah, kemudian disuntik dua kali dengan vaksin ini. Setelah disuntik 14 hari ambil darah, tiga bulan ambil darah dan 6 bulan ambil darah,” katanya (19/1).

“Yang belum kami lakukan pemantauan setelah 6 bulan. Yang 3 bulan setelah penyuntikan sudah selesai,” tambahnya.

Pemantauan saat ini baru sampai pada pemeriksaan tiga bulan pasca-vaksinasi. Dari tahap ini ditemukan 25 relawan positif Covid-19, di mana 18 orang adalah penerima plasebo dan 7 orang penerima vaksin.

Plasebo adalah vaksin kosong berisi cairan garam. Cairan itu diberikan kepada relawan untuk mengukur efektivitas dan efikasi vaksin.

Kusnandi menjelaskan ada 810 relawan yang mendapat vaksin dan 810 relawan lain mendapat plasebo. Lalu angka efikasi diambil dengan membandingkan jumlah peserta yang sakit dibanding keseluruhan relawan.

“Kemudian dibagi 18 (relawan plasebo yang positif Covid-19) dibagi 810. Kemudian yang divaksin 7 relawan dibagi 810. Itu nanti dibandingkan, hasil perbandingannya itu adalah 65,3 persen,” tuturnya.

Menurut hasil penelitian sementara, pihaknya mendapati perbedaan antibodi yang signifikan dari relawan yang menerima vaksin dan plasebo. Ia mengatakan ini artinya vaksin efektif menciptakan antibodi.

“EUA itu penelitian belum selesai. Tapi dia harus lebih dua bulan dari injeksi terakhir. Nah, telah kami lakukan itu. Sehingga Badan POM keluarkan EUA,” tambah dia. (ant)