Kerumunan di NTT

Kastara.ID, Jakarta – Kasus kerumunan massa saat kedatangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Maumere, Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/2), mendapat sorotan banyak pihak. Pasalnya kerumunan massa tersebut terjadi di saat Indonesia tengah berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

Video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan Jokowi tengah melambaikan tangan dari mobil berwarna hitam sambil sesekali melemparkan hadiah kepada massa yang berkerumun menjadi perbincangan di banyak tempat, tak terkecuali di media sosial. Bahkan cuitan tentang Kerumunan menjadi trending topik di twitter Indonesia.

Hingga Rabu (24/2) pukul 20.00 WIB, cuitan tentang Kerumunan diunggah sebanyak 43.700 kali. Hal ini membuat topik tersebut melesat dan menduduki urutan pertama atau trending. Mayoritas warganet menyoroti tidak dilaksanakannya protokol kesehatan dalam kejadian tersebut. Sedangkan warganet lainnya menyinggung tentang penegakan hukum.

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu melalui akun twitternya @msaid_didu menulis, “Pemimpin yg melarang rakyatnya utk melakukan sesuatu dengan alasan demi penegakan hukum, tapi secara terbuka bangga melakukan hal yg dilarang tersebut, sepertinya sedang menghadapi persoalan diri yg serius.”

Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menilai ada ketidakadilan dalam penanganan kejadian tersebut. Fadli pun menyamakan kasus tersebut dengan kerumunan massa Habib Rizieq Shihab (HRS). Menurutnya baik kerumunan Jokowi maupun HRS sama-sama terjadi secara spontan.

Saat memberikan keterangan (23/2), Fadli menyebut jika kerumunan Jokowi tidak dipersoalkan seharusnya HRS dibebaskan dari tahanan. Anggota DPR RI ini meminta agar tidak ada standar ganda dalam penegakan aturan protokol kesehatan. Jika tidak, akan muncul penilaian masyarakat adanya ketidakadilan yang dipertontonkan secara nyata.

Pengamat Politik Rocky Gerung mengatakan, seharusnya Jokowi tidak perlu muncul dari sunroof mobil jika menganggap saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Seharusnya Jokowi diam saja atau cukup melambaikan tangan dari dalam mobil.

Tindakan Jokowi melemparkan hadiah menurut Rocky justru memancing warga bekerumun. Menurut Rocky, Jokowi seolah sedang meminta atau mengundang masyarakat berkerumun atau berkumpul lantaran mempunyai hadiah.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Benny K. Harman menyindir kasus tersebut dengan mengatakan Jokowi sedang menguji kekebalan vaksin Covid-19 yang telah diterimanya beberapa saat lalu. Sedangkan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS Ahmad Fathul Bari menilai Jokowi tidak bisa mencontohkan dan menjaga protokol kesehatan. (ant)