Kastara.ID, Depok – Indonesia masih tetap menjadi negara penghasil sekaligus eksportir utama sarang burung walet di dunia dan bahkan volume ekspornya terus meningkat walau ada pandemi COVID-19.

Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Badan Karantina Pertanian, Agus Sunanto yakin industri sarang walet akan terus naik, mengingat potensi yang ada dan kebutuhan pasar yang terus meningkat. Dari data pusat Barantan, total ekspor nasional sarang burung walet tercatat dikirim ke 27 manca negara.Ketika ditemui di Jalan Haji Amin No. 9 Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok, Rabu (27/1).

Agus Sunanto mengatakan, volume ekspor dan perdagangan Indonesia selama empat setengah tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan upaya pengawasan dan registrasi dokumen bagi pelaku usaha dalam memulai proses pemasaran. Langkah ini penting mengingat kelengkapan dokumen adalah alur dan akses dalam menumbuhkan perkembangan ekspor.

“Kita fokus pengawasan registrasi rumah walet, dokumen dan sertifikat, label, dan proses pemanasan. Paling tidak setahun sekali harus dilakukan verifikasi pada alur produksi sarang burung walet,” katanya.

Menurutnya, persaingan harga antar negara juga mempengaruhi jumlah ekspor. “Tujuan Tiongkok memang persyaratan karantinanya lebih susah, tapi harganya juga hampir dua kali lipat, kita akan bantu terbaik untuk eksportir,” jelasnya.

Perbandingan harga antara tujuan Tiongkok dengan negara lain hampir setengahnya, rata-rata tujuan selain tiongkok harganya berkisar Rp 25 juta per kilogram, sedangkan tujuan Tiongkok rata-rata Rp 40 juta per kilogram.

Dari data pada IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan) tercatat bahwa selama masa pandemi COVID-19 saja, di tahun 2020 jumlah ekspor sarang burung walet tercatat sebanyak 1.155 ton dengan nilai Rp 28,9 triliun.

Jumlah itu meningkat 2,13% dari pencapaian di tahun 2019 yang hanya sebanyak 1.131 ton atau senilai Rp 28,3 triliun. Sarang burung walet dapat hidup baik dengan ekosistem yang terjaga, mulai dari hutan, laut dan sungai sebagai penghasil pakan walet alami.

Selain ke China, ekspor sarang burung walet sudah menembus pasar Australia, Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Taiwan. (*)