PPP

Kastara.ID, Depok – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengumumkan susunan kepengurusan baru 2020-2025. Ketua Umum PPP Suharso Manoarfa menyebut, susunan baru ini diharapkan bisa menarik suara pemilih untuk Pemilu 2024.

“Kita belajar dari sejarah capaian PPP sebelumnya dan kita melihat tantangan yang datang pada masa ini kemudian kita letakkan dalam kerangka demografi pemilih pada masa yang akan datang,” katanya.

“Dan dengan demikian tentu kita harus menjawab itu kira-kira yang tepat yang pas itu orang yang bisa menjemput kemenangan pada tahun 2024,” sambungnya.

Menurutnya, demografi pada 2024 nanti pemilih akan lebih banyak didominasi kaum milenial. Bahkan, nantinya ada generasi. Sehingga, memiliki pengurus-pengurus yang mempunyai perspektif sama dengan pemilih.

“Apa yang kami sebut dengan wajah baru. Wajah yang bisa menjaga PPP sendiri dan kemudian bisa menjemput masa depan itu dan kemudian memahami berdasarkan perspektif yang tepat. Dan mudah-mudahan itu bisa bekerja maksimal,” katanya.

Susunan kepengurusan DPP PPP periode 2020-2025:
Ketua Umum: Suharso Monoarfa
Wakil Ketua Umum: Zainut Tauhi, Arsul Sani, Ermalena, Amir Uskara, Musyaffa Noer
Sekretaris Jenderal: Arwani Thomafi
Wakil Sekjen: Idy Muzayyad
Wakil Sekjen: Qonita Luthfiyah, Syukron Makmun
Bendahara Umum: Surya Batara Kartika

Ketua DPC PPP Kota Depok Qonita Luthfiyah ditunjuk Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PPP. Ditunjuknya Qonita sebagai Wasekjen menjadi kabar gembira bagi keluarga besar DPC PPP Kota Depok.

“Saya pribadi dan kader PPP bangga atas terpilihnya Qonita sebagai Wasekjen DPP PPP, terlebih saat ini kepengurusan DPP,” ujar Mazhab HM, Wakil Ketua DPC PPP Kota Depok, Kamis (28/1).

Mazhab menambahkan, menjadi luar biasa. Di mana Qonita bisa menempati posisi strategis di DPP, perasaan campur aduk juga dirasakan pengurus DPC PPP Kota Depok.

“Di sisi lain kami juga bersedih karena Ibu Qonita ditarik ke DPP, sementara di Depok masih sangat membutuhkan figur Qonita untuk membesarkan partai,” paparnya.

Namun begitu dirinya sudah bicara kepada Qonita agar Depok tidak dilepas. (*)