Kastara.id, Makkah – Usulan Pemerintah Indonesia terkait penggunaan bus yang telah di-upgrade sebagai sarana transportasi jamaah haji Indonesia gelombang kedua dari Jeddah ke Tanah Air akhirnya disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi. Kepastian akan persetujuan penggunaan bus upgrade ini disampaikan oleh Kepala Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Subhan Chalid.

“Kemarin kita mendapat informasi bahwa Menteri Haji Arab Saudi setuju usulan Menteri Agama terkait upgrade bus rute Jeddah-Makkah. Saya sekarang akan memberangkatkan kloter pertama dengan bus upgrade dari Jeddah, yaitu JKG 31,” ujar Subhan Chalid, Selasa (30/8).

Menurutnya, upgrade bus rute ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam penyelenggaraan ibadah haji. Dikatakan Subhan, pada musim haji tahun ini, Kementerian Agama telah menjalin kontrak upgrade bus dengan empat perusahaan, yaitu Saptco, Rawahel, Rabitat, dan Qawafil. Ada empat rute yang masuk dalam item kontrak, yaitu Madinah-Makkah, Makkah-Madinah, Jeddah-Makkah, dan Makkah-Jeddah.

Usulan upgrade rute baru ini sebenarnya telah dibicarakan dengan pihak naqabah dan Kementerian Haji. Hanya pada bulan Ramadan 1437H lalu, terjadi pergantian Menteri Haji sehingga Kementerian Agama berkirim surat untuk menanyakan kepastian terkait persetujuan rute Jeddah-Makkah. “Menteri Haji yang baru meminta waktu untuk dipelajari,” kata Subhan.

Sampai menjelang operasional kedatangan jamaah haji Indonesia gelombang kedua, belum ada kejelasan soal persetujuan upgrade bus Jeddah-Makkah. Baik pihak naqabah maupun Direktur Haji di Jeddah juga belum bisa memastikan karena memang belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Haji yang baru, Ahmad bin Sholeh Banten.

Kondisi ini dilaporkan Subhan kepada Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah. Dua hari menjelaang operasional kedatangan jamaah haji gelombang kedua, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berkirim surat kepada Menteri Haji Arab Saudi untuk meminta persetujuan upgrade bus Jeddah-Makkah.

Sementara surat terkirim, operasional kedatangan bus gelombang kedua sudah berjalan dan kebijakan upgrade bus rute Jeddah-Makkah belum bisa diterapkan. Meski demikian, lanjut Subhan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji Saudi untuk mengkonfirmasi jawaban atas surat Menteri Agama.

“Kemarin kita mendapat informasi bahwa Menteri Haji setuju. Saya dan kawan-kawan langsung melakukan koordinasi dengan pihak naqabah di Makkah untuk melihat ketersediaan kuota sisanya. Kami juga meluncur ke Jeddah untuk berkoordinasi dengan naqabah yang ada di airport, pihak maktab, juga perusahaan-perusahaan yang telah dikontrak,” ujarnya.

Semua pihak, menurut Subhan, sepakat bahwa upgrade rute Jeddah-Makkah dilaksanakan mulai pagi ini. Bahkan, baik dari syarikah, naqabah, maupun kementerian haji, semuanya ikut turun guna menyiapkan segala sesuatunya dan memastikan kebijakan ini tidak mengganggu layanan kepada negara lainnya.

“Alhamdulillah, setelah kita me-reschedule semuanya dan menemukan kesepakatan teknisnya, upgrade bus Jeddah-Makkah bisa diterapkan untuk memberangkatkan JKG 31,” kata Subhan.

“Untuk seterusnya, upgrade akan terus dilakukan sampai akhir. Sampai saat ini masih ada sekitar 84 kloter yang akan dilayani dengan bus upgrade dengan jumlah jamaah sekitar 34.300,” ujarnya.

Senada dengan Subhan, Kepala Daker Airport Jeddah Bandara Nurul Badruttamam mengatakan bahwa mulai hari ini, pukul 03.30 waktu Arab Saudi, jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA), Jeddah, akan menggunakan bus hasil upgrade dalam perjalanannya menuju Makkah.

“Kloter JKG 31 yang pertama kali dapat layanan upgrade bus. Busnya bagus, ada empat syarikah, yaitu: Saptco, Rawahel, Rabitat, dan Qawafil,” katanya.

Jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam JKG 31 akan menempati pemondokan 603 di Syisyah dan diperkirakan akan sampai di Makkah pada pukul 09.00 WAS. Masih ada sekitar 84 kloter lainnya yang akan segera tiba di Makkah karena fase kedatangan jamaah haji gelombang kedua akan berlangsung sampai 5 September 2016. (nad)