SSB Garuda Kota Depok

Kastara.id, Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris melepas Tim Sekolah Sepak Bola (SSB) Garuda Kota Depok yang rencananya akan terbang ke Malaysia untuk mengikuti pertandingan U-12 dan U-14 tingkat ASEAN pada bulan Maret ini.

Dalam kesempatan tersebut, Idris menekankan empat hal penting yang perlu diterapkan dan dikembangkan para pelatih dan orang tua kepada para atlet olahraga, khususnya olahraga sepak bola.

Menurut Idris, bakat mereka besar, tapi bakat saja tak cukup untuk dikembangkan pada mereka. “Inilah peran dari SSB. Makanya, saya sangat setuju tadi, yang harus dikembangkan sebenarnya itu saya melihat ada empat,” ujar Idris di sela pelepasan tim sepak bola tersebut di Gedung Balai Kota Depok, Kamis (1/3).

Hal pertama yang harus dikembangkan adalah teknis, yaitu ketika seorang atlet bisa percaya diri dan menguasai bola ketika diserang. Lalu, yang kedua adalah taktik atau strategi yang menurutnya sangat erat kaitannya dengan koordinasi antar anggota tim.

Hal ketiga yang tak kalah pentingnya adalah mengenai pengembangan fisik anak. Diakuinya bahwa salah satu kekurangan dari pemain sepak bola di Indonesia adalah kurangnya pembinaan fisik yang erat kaitannya dengan pola dan gaya hidup.

Idris melihat pembinaan fisik menjadi sangat penting. “Mohon maaf, rata-rata bahwa pemain pemain bola kita itu, yang namanya pola hidup, yang namanya pola makan itu nggak diatur. Ngobrol sama teman-teman itu bisa sampai jam 12.00 malam, ngerokok. Kalau pesepak bola nggak ngerokok itu bukan pesepak bola. Itulah paradigma, mindset,” jelasnya.

Hal penting yang juga harus diperhatikan adalah soal pengembangan mental. Hal itulah yang dapat menghindarkan dari penyimpangan-penyimpangan sosial, terutama penanaman mental spiritual.

Pentingnya pembinaan mental kembali ditekankannya. “Mental spiritual itu ditanamkan. Bagaimana menanamkan percaya diri itu nggak gampang. Bahwa saya belajar kepemimpinan dari sepak bola, saya belajar kerja sama dari sepak bola, saya belajar tidak egois dari sepak bola. Itu adalah kehidupan masyarakat. Belajar kehidupan,” pungkasnya. (rud)

Foto: Rudi Irwanto/Kastara.ID