Prabowo Subianto

Kastara.id, Depok – Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto kembali melakukan safari bertajuk “Prabowo Menyapa Rakyat Jawa Barat”. Kali ini Prabowo sekaligus menghadiri kampanye Cagub-Cawagub Jawa Barat Sudrajat-Syaikhu yang berlangsung di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Minggu (1/4).

Dalam kesempatan tersebut hadir Cagub Jawa Barat Sudrajat, jajaran pengurus Gerindra, dan Ketua FPI Kota Depok Habib Muhsin Alatas. Prabowo hadir mengenakan pakaian serba cokelat dan peci hitam.

Menurut Ketua DPC Gerindra Kota Depok Pradi Supriatna, acara ini digelar untuk mendengarkan pidato politik Prabowo Subianto sekaligus menyampaikan visi-misi Gerindra menyongsong tahun politik di 2018 dan 2019. “Dalam rangka menyamakan visi dan pandangan yang Insya Allah disampaikan bapak Ketua Umum kami Bapak Prabowo Subianto,” ujarnya.

Sedangkan Cagub Jawa Barat Sudrajat mengatakan, Pilkada kali ini dirasakan seperti Pilpres. “Kalau berbicara Pilkada, hari ini saya merasakan Pilkada serasa Pilpres. Kalau Pilpres berarti banyak keluhan masyarakat secara nasional bukan keluhan daerah seperti keluhan sembako naik, listrik naik, gas naik,” katanya.

Sudrajat juga mengakui kalau dirinya sering ditanya kenapa jarang tersenyum. “Saya menjadi pemimpin, waktu untuk senyum saat diperlukan saja. Saya sering disebut kurang merakyat. Yang disebut merakyat itu adalah pemimpin yang bukan masuk gorong-gorong. Pemimpin yang merakyat itu bukan selfie bersama rakyat. Tolong sampaikan kepada yang lain jangan sampai salah menafsirkan pemimpin merakyat yang melakukan pencitraan terus-terusan,” terangnya.

Sementara dalam pidato politiknya, Prabowo Subianto menyoroti pasal 33 UUD 1945 tentang bumi, air, dan kekayaan alam Indonesia yang diatur oleh negara. Namun Prabowo membantah kalau 80 persen tanah Indonesia dikuasai oleh rakyatnya sendiri. “Tidak benar tanah 80 persen dikuasai (rakyat), (tapi) 1 persen,” tegas Prabowo.

Prabowo pun mengaku jika Bank Dunia sepakat dengan pendapatnya bahwa justru hanya 1 persen warga yang menguasai 40 persen kekayaan Indonesia. “Bank dunia mengiyakan, 1 persen rakyat Indonesia menguasai hampir 40 persen kekayaan Indonesia. Ini adil atau tidak?” ujarnya mempertanyakan.

Pada bagian lain pidatonya, Prabowo menyoroti kemunduran Indonesia. Tanpa basa-basi, Prabowo menuding kebijakan pemimpin selama ini yang kurang cakap dalam kepemimpinannya.

“Posisi pimpinan berpengaruh. Salah satu ciri khasnya bagaimana melihat lingkungannya. Saya di tentara (melihat) pasukan saya benar atau tidak. Kalau lingkungannya kotor, pemimpinnya malas,” ungkap Prabowo.

Sebagai informasi, Gerindra mulai gencar berkampanye di berbagai daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2018 dan Pilpres 2019. (*)

Reporter/Foto: Rudi Irwanto-Kastara.ID
Editor: Dwi