Riset Sains dan Humaniora

Kastara.ID, Orleons – Dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) telah sepakat dengan peneliti Le Studium Prancis untuk melakukan Matchmaking Research dalam bidang sains dan humaniora.

Kesepakatan ini diperoleh dalam Workshop Matchmaking Research untuk kolaborasi internasional, 29 April–3 Mei 2019, di Le Studium, Orleons, Prancis. Program ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Agama RI dengan Kedutaan Besar Prancis di Jakarta melalui Institut Prancis Indonesia dan Le Studium.

Atase Sains dan Teknologi Kedutaan Prancis untuk Indonesia Nicolas Gascoin mengatakan, Le Studium ini serupa dengan LIPI di Indonesia, sekalipun berbeda untuk hal-hal tertentu.

Ada enam dosen PTKIN yang berpeluang untuk mendapatkan join riset, yaitu Mohammad Taridi (UIN STS Jambi), Oki Darmawan (UIN Raden Intan Lampung), Haris Simaremare (UIN Suska Riau), Elis Ratnawulan (UIN SGD Bandung), Khusna Amal (IAIN Jember), dan Fajar Hardoyono (IAIN Purwokerto).

Tjut Muthiadin (UIN Alaudin Makasar) sekalipun belum mempunyai partner research, tetapi sudah memulai pembicaraan dengan pihak laboratorium di Lab. Organic and Analytical Chemistry, Orleans University dan Institut National Des Sciences Appliquees (INSA) Centre Val De Loire Bourges, Prancis. Riset Muthiadin ini berkait erat dengan halal center, dengan interest tersedianya jaminan produk halal. Penelitian uji toksisitas kandungan alkohol pada tuak diharapkan dapat membuktikan bagaimana dampak tuak terhadap kerusakan embrio dan organogenesis.

Direktur PTKI Arskal Salim menyatakan bahwa peluang join riset selalu terbuka. “Sesuai pembicaraan awal dengan Presiden Le Studium, matchmaking research ini tidak berhenti hanya selama kunjungan awal di Prancis ini, akan tetapi selalu terbuka. Terbukti, dari yang awalnya empat peneliti sebelum bertolak ke Le Studium, kini sudah bertambah menjadi 6 peneliti,” ujar Arskal, Rabu (1/5).

Kasi Penelitian dan Pengelolaan HKI Diktis Mahrus ikut hadir sebagai pendamping dalam grup peneliti bidang humaniora saat berkunjung di Universite de Tours, Prancis. Menurutnya, di bidang humaniora, riset Khusna Amal tentang “Islamist Populism and Indonesian Democratic Problems in Pot-New Oroer Era: A Perspective of Indonesianist and Indonesian Muslim Intelectuals” direspon positif Vice-Presiden charge des relations internationals, Marc Desmet. Desmet mengaku, peneliti di Tours sangat konsen pada perkembangan masyarakat beragama di Asia. Dan judul penelitian Amal dapat menjadi bagian dari matchmaking research ini.

“Penelitian Amal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam menjelaskan tren kebangkitan Islamisme populer dan masa depan demokrasi di Asia Tenggara,” jelas Mahrus.

Selain bidang humaniora, kata Mahrus, matchmaking research ini juga memfasilitasi bidang sains. Riset sains tiga dosen PTKIN sudah mendapat partner dari Prancis. Harris Simaremare (UIN Riau) mengupas tentang “Routing And Sensor Deployment Optimazion ln Internet of Things”. Penelitian ini dengan menggunakan algoritma alam untuk meningkatkan kinerja protokol komunikasi yang dapat diimplementasikan pada perangkat di lingkungan internet of things.

Elis Ratna Wulan (UIN Bandung) meneliti tentang “The Error Minimization of The Nonliner Production Funcion Using Newton Raphson Methode”. Penelitian ini akan menghasilkan model fungsi produksi yang tepat untuk mengoptimalkan hasil produksi baik di bidang manufaktur maupun jasa pendidikan tinggi.

Sementara Fajar Hardoyono mengkaji “Development of Rapid and Low Cost Halal Authentication Technique Using Electrocemical DNA Sensor”. Penelitian ini akan menghasilkan purwarupa sensor DNA sebagai metode dan alat baru yang digunakan dalam pengujian produk makanan halal yang lebih cepat, berbiaya murah, dan akurat.

 

Selain penelitian di atas, ada riset khusus tentang pendidikan. Oki Dermawan (UIN Lampung) akan meneliti tentang “Lifelong Learning Management in Finland (Qualitative Case Study in Helinsky School of Business and University of Eastern Finland). Riset ini akan meneliti bagaimana pelaksanaan pendidikan bagi orang dewasa di lembaga pendidikan formal. Objek penelitian ini terbuka bagi siapa pun yang ingin menuntut ilmu tanpa melihat background pendidikan mereka, serta membuat sebuah model pelaksanaan pendidikan ini untuk Indonesia.

Proposal Muhammad Taridi (UIN Jambi) juga menarik peneliti Prancis. Taridi meneliti tentang “Evaluation Program: Assesment and Communicative English Language, Learning With CIPP among One State lslamic University in lndonesia and Hasan Il Universuty Casablanka Morocco”. Riset ini menjadi upaya untuk mengakses dan mengevaluasi program pengembangan pengajaran Bahasa Inggris komunikatif dengan model CIPP.

Secara umum, kata Mahrus, sejalan dengan internasionalisasi Pendidikan Islam, output program matchmaking research ini selain pengembangan penelitian dalam skala global dan internasional, juga untuk penguatan publikasi internasional, baik jurnal internasional bereputasi ataupun penerbitan buku hasil penelitian kolaborasi dalam matchmaking.

“Kolaborasi riset dan publikasi internasional inilah, di antara yang dapat memperkuat akreditasi institusi PTKIN menjadi lebih baik dari sebelumnya tidak unggul menjadi unggulan,” tandasnya. (put)