Jamiluddin Ritonga

Kastara.ID, Jakarta – Kehadiran Partai Ummat patut disambut. Partai yang diarsiteki Amien Rais berpeluang lolos ke Senayan pada Pileg 2024.

Demikian diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jakarta M Jamiluddin Ritonga kepada Kastara.ID, Sabtu (1/5).

Menurut Jamil, demikian biasa disapa, hehadiran Partai Ummat memang memberi harapan bagi pendukungnya. Partai ini belum dideklaraaikan saja elektabilitasnya sudah muncul di beberapa lembaga survei.

“Berbeda halnya dengan PAN, hasil survei beberapa lembaga survei pada tahun 2021 ini justeru menunjukkan elektabilitasnya terus menurun,” jelasnya.

Jamil pun melihat ada kemungkinan, jika turunnya elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) disebabkan pendukungnya banyak yang menyeberang ke Partai Ummat. Kemungkinan pendukung yang menyeberang itu dari kader Muhammadiyah.

“Suka tidak suka, eksistensi PAN selama ini karena mendapat dukungan dari kader Muhammadiyah. Dengan kehadiran Partai Ummat, dikhawatirkan kader Muhammadiyah meninggalkan PAN,” papar Jamil yang juga penulis buku Tipologi Pesan Persuasif ini.

Jamil melihat penyebabnya sederhana, kader Muhammadiyah lebih menokohkan dan mengidolakan Amien Rais daripada Zulkifli Hasan yang sekarang menjadi Ketua Umum PAN. Karena itu, logis kiranya kalau nantinya kader Muhammadiyah berduyun-duyun ke Partai Ummat.

“Kalau itu terjadi, tentu peluang Partai Ummat masuk Senayan akan semakin besar. Sebab, kader PAN jumlahnya cukup signifikan untuk mengantar Partai Ummat ke Senayan,” kata pengajar Metode Penelitian Komunikasi ini.

Menurut mantan Dekan FIKOM IISIP Jakarta ini, kondisi tersebut tentu akan membahayakan PAN pada tahun 2024 bila tetap mengandalkan basis suara dari Muhammadiyah. Dikhawatirkan PAN akan terdepak dari Senayan.

“Agar hal itu tidak terjadi, PAN sebaiknya memperluas basis pemilihnya di luar kader Muhammadiyah. Waktu untuk itu masih cukup. Masalahnya apakah Zulkifli Hasan cukup mampu melebarkan basis suaranya hingga tahun 2014 ? Tentu kader PAN yang bisa menjawabnya,” pungkasnya. (jie)