alquran digital

Kastara.id, Jakarta – Partai Nasdem menggelar buka puasa bersama di Kantor DPP Nasdem di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat (28/5) lalu, sekaligus meluncurkan aplikasi Alquran digital.

Alquran digital yang diluncurkan terbilang cukup unik. Salah satu keunikannya adalah memiliki banyak fitur dan tersedianya terjemahan dalam bahasa daerah. Mulai bahasa Aceh, Batak Angkola, Dayak, Jawa Banyumasan, Kaili, Makassar, Minang, Mongondow, Sasak, Sundaese, hingga Bahasa Toraja.

Menurut penggagasnya, Taufiqulhadi, Alquran digital yang diluncurkan sudah memuat aplikasi Alquran digital kata per kata (word by word Quran). “Bulan Ramadan ini menjadi momen bersejarah bagi Partai NasDem. Dalam bulan Ramadan 1438 Hijriah inilah Partai NasDem meluncurkan Alquran Digital Persembahan NasDem,” kata Taufiqulhadi yang lahir di Aceh.

Dijelaskannya, fitur Alquran digital sudah bersertifikasi tashih dari Lajnah Pentashihan Alquran Kementerian Agama RI. Fitur Alquran per juz, per ayat, dan per kata. Ada fitur penunjuk salat dan imsakiyah di seluruh kota besar dan kecil di indonesia.

Juga ada fitur penunjuk lokasi masjid terdekat berbasis GPS, fitur Asmaul Husna, serta fitur murottal Imam Masjidil Haram Abdurrahman as Sudais dan beberapa imam lainnya. “Juga yang paling penting, Alquran digital ini dilengkapi dengan tafsir Alquran dan asbabul nuzul turunnya sebuah ayat,” ujarnya.

Banyaknya fitur dalam aplikasi Alquran digital untuk mempermudah umat Islam di Indonesia pada umumnya dan pendukung serta kader partai pada khususnya untuk mempelajari Alquran dan melaksanakan ibadah.

Peluncuran aplikasi Alquran digital yang dihadiri oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini, ternyata mengundang beragam reaksi dari para pengguna media sosial twitter.

Di antaranya dari pemilik akun @ardie_assasaqi yang berkicau mengaku tak peduli dengan aplikasi itu karena sebelumnya sudah ada aplikasi yang sama. “Gk peduli.. Wong Al Quran digital udh banyak skali d pkay store.”

Ada pula komentar bernada imbauan dari akun @Ach_Faizal yang meminta untuk berhati-hati karena aplikasi ini erat kaitannya dengan dunia politik. “Hati2 jgn jd Al Quran politik..aplikasi sdh banyak daripada meragukan lebih baik aplikasi yg sudah ada dan gak ada politisnya..”

Sementara pengguna twitter lainnya berkicau bahwa Nasdem seakan memperalat masyarakat dengan modus peluncuran Alquran digital tersebut. “Nasdem baru sadar, tapi masih mau ngakali “AlQuran digital anti radikal” mau ketawa sampi kencing2 dengarnya,” tulis Antonio Tan Nugroho @airdikit.

Walau mendapat komentar beragam, namun kehadiran aplikasi Alquran digital ini setidaknya memperkaya pilihan di antara banyaknya aplikasi serupa yang sudah ada sebelumnya. (koes)