CEO Telegram

Kastara.id, Jakarta – Pemerintah Indonesia telah memblokir akses ke layanan perpesanan instan Telegram. Dalam hal ini pemerintah hanya melakukan pemblokiran akses terhadap layanan web-nya saja.

Pavel Durov selaku CEO Telegram rupanya tidak menginginkan layanannya diblokir oleh Pemerintah Indonesia. Maka dari itu, Durov direncanakan menemui Menteri Rudi Rudiantara selaku pimpinan Menkominfo pada Selasa (1/8) siang ini.

Kabarnya pertemuan tersebut dilaksanakan secara tertutup dan belum ada informasi lebih lanjut lagi mengenai topik pembahasan yang dilakukan antara pihak tersebut. Namun dapat dipastikan, pertemuan tersebut membahas mengenai pemblokiran layanan yang dihadirkan Durov yang dilakukan pemerintah Indonesia beberapa pekan lalu.

Juru Bicara Menkominfo Noor Iza mengkonfirmasi bahwa petemuan antara CEO Telegram dan Menkominfo akan berlangsung pada pukul 13.30 WIB siang ini. “Benar, Pavel Durov akan berkunjung ke Indonesia untuk bertemu dengan Menkominfo siang ini. Tapi tidak ada acara konferensi pers,” ujar Iza.

Sebelumnya, Pavel Durov dan tim mengakui adanya keterlambatan dalam membalas pesan singkat yang dikirim oleh pemerintah Indonesia via e-mail. Pesan yang dikirim pemerintah diketahui mengandung beberapa syarat agar akses pemblokiran Telegram dibuka kembali.
Seperti diketahui, layanan web Telegram sebelumnya telah diblokir oleh Menkominfo pada Jumat (14/7) lalu. Pemblokiran tersebut terjadi karena pemerintah mengindikasikan layanan web Telegram sering digunakan para teroris untuk berkomunikasi. (rfr)