Bankers

Kastara.id, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dalam menyusun kebijakan, Pemerintah tidak hanya mengandalkan kemampuan teknis tetapi juga mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif, jangka menengah-panjang atau holistik.

Hal ini disampaikan Menkeu di depan para bankers khususnya para risk managers pada Bankers Association for Risk Management (BARa) Risk Forum & Rapat Umum Anggota di Mandiri Club, Jakarta, Rabu (1/8).

Menurut Menkeu, cara berpikir holistik ini seringkali kurang begitu dipahami oleh individu, usaha atau sektor bisnis yang lebih mengedepankan pendekatan secara fokus (mikro) jangka pendek. Akibatnya, kebijakan Pemerintah kadangkala dianggap merugikan beberapa pihak.

Policy Makers cara berpikirnya kan tidak seperti Anda (Bankers) mengambil risiko dan mendapatkan keuntungan. Your job is actually focus. So micro focus. (Sedangkan) Policy makers always think sebagai suatu sistem. Dia akan bicara kepentingan yang jauh lebih diversed. Oleh karena itu, kadang-kadang decision-nya itu tidak bisa dipahami secara mudah pada level micro yang Anda anggap kadang-kadang conflicting dengan kepentingan sesuatu, seseorang, atau kepentingan sektor bisnis,” jelasnya.

Oleh karena itu, bahkan dalam kondisi ekonomi dan perdagangan yang sedang baik, Pemerintah sudah harus menyiapkan kebijakan untuk counter cyclical atas kemungkinan potensi risiko ke depan. Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga stabilisasi ekonomi suatu negara. (mar)