Haji

Kastara.ID, Jakarta – Harapan umat Islam di seluruh dunia untuk kembali melaksanakan ibadah umroh semakin menemukan titik terang. Pemerintah Arab Saudi mulai mempersiapkan pelaksanaan ibadah yang selalu diimpikan umat Islam itu. Namun pelaksanaan umroh akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan yang disetujui oleh otoritas yang berwenang.

Dikutip dari Al Riyadh Daily (30/9) melaporkan, pemerintah Arab Saudi mulai membuka kembali semua tempat miqot. Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan, Arab Saudi Sheikh Abdullatif Al-Asheikh mengumumkan hal itu sebagai bentuk kesiapan pemerintah Arab Saudi menerima kembali para jemaah umroh.

Miqot adalah salah satu dari rukun haji dan umroh. Dalam pengertian lain, miqot adalah batas antara tanah suci dan lokasi lain. Miqot juga menjadi tempat para jemaah haji dan umroh mengucapkan niat dan mulai mengenakan pakaian ihram, sebelum memasuki tanah suci.

Di sisi lain, pemerintah pimpinan Raja Salman berusaha selalu memberikan kenyamanan dan keamanan terhadap warga, masyarakat, dan jemaah umroh. Itulah sebabnya pemerintah Arab Saudi selalu mengupayakan penanganan dampak pandemi virus corona atau Covid-19 dengan baik.

Sejak pemerintah memutuskan membuka kembali pelaksanaan umroh secara bertahap, Al-Asheikh mengaku pihaknya telah bekerja guna mempersiapkan dan memenuhi semua kebutuhan. Kementerian berusaha menyediakan peralatan yang diperlukan guna menjamin keselamatan para jemaah umroh. Semuanya disesuaikan dengan standar kualitas dan spesifikasi yang tinggi.

Sementara itu Masjidil Haram akan selalu disetirilisasi setiap sebelum dan sesudah kedatangan jemaah umroh. Lokasi pelaksanaan ibadah umroh bakal diseterilkan 10 kali per hari. Beberapa pembatasan juga bakal diterapkan di masjid paling suci bagi umat Islam itu, seperti air zamzam akan disediakan dalam botol tertutup.

Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Suci Nabawi, Syekh Abdul Rahman Al-Sudais mengatakan, akses ke Ka’bah dan Hajar Aswad akan ditutup. Selain itu Masjidil Haram juga akan menyiapkan tempat untuk karantina jemaah yang menunjukan gejala Covid-19 baru. (har)