Kastara.id, Jakarta – Pemerintah Prancis menawarkan kerja sama di subsektor Energi Baru Terbarukan (EBT), yakni panas bumi, energi laut, hingga smart grid. Hal ini disampaikan langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Berthonnet kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.

“Kami berada di sini sebagai tindak lanjut pola kerja sama dari pertemuan pada bulan Juni (2016) antara Menteri Energi Prancis dan Menteri ESDM,” kata Berthonnet saat acara business meeting Indonesia-Perancis di Gedung Kementerian ESDM, Selasa (1/11) siang.

Pemerintah Prancis melihat Indonesia memiliki potensi EBT yang luar biasa. Demi mengoptimalkan potensi tersebut, mereka bersedia membantu Indonesia mewujudkan hal tersebut serta kebutuhan energi di Indonesia. “Perusahaan-perusahaan Prancis punya pengalaman bagus di tiga ranah tersebut,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Jonan menyambut secara positif komitmen pemerintah Prancis. Ia menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini tengah memprioritaskan pemerataan elektrifikasi terutama di wilayah Papua. “Saya sadar sebagai negara kepulauan tidak semua wilayah bisa terlistriki secara off grid karena sebagian besar seperti cadangan gas berlokasi di wilayah Barat, dan ini adalah tantangan,” kata Jonan.

Menteri Jonan pun tidak lupa mengundang para investor Prancis untuk berinvestasi di Papua. “Jika kami (Pemerintah) membangun jaringan di Papua, itu akan memakan biaya cukup besar,” ujar Jonan. Pemerintah juga terus berupaya membangun jaringan listrik dengan menyesuaikan potensi energi di Papua. “Saya percaya perusahaan-perusahaan Prancis bisa berpatisipasi melalui PLN,” ujar Jonan.

Sebelumnya, Indonesia-Prancis juga pernah membentuk working group energi pada tahun 2007 dan 2009. Beberapa perusahaan Prancis juga sudah lama berkerja sama dengan Indonesia seperti Total E&P atau Eramet melalui anak usahanya, Weda Bay di bidang tambang. (mar)