KCIC

Kastara.ID, Jakarta – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon menilai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung saat ini sudah menjadi sebuah skandal. Hal itu ditandai dengan terjadinya pembengkakan anggaran yang cukup besar. Menurut Fadli, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung memang sudah bermasalah sejak awal dicanangkan.

Melalui cuitan di akun twitternya @fadlizon (30/10), anggota DPR RI ini mengatakan, proyek yang dibangun dengan menggandeng perusahaan asal China itu tidak memiliki urgensi serius. Proyek Kereta Cepat justru terkesan dipaksakan yang berakibat munculnya beragam masalah di kemudian hari.

Fadli menuturkan, pada awalnya proyek prestisius itu disebutkan tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat awal pencanangan, menurut Fadli, proyek ini menekankan skema business to business.

Namun belakangan, anggaran proyek membengkak dari semula 6,07 miliar dolas AS atau Rp 86,5 triliun menjadi 8 miliar dolar AS atau Rp 114,24 triliun (kurs Rp 14.280 per dolar). Pembengkakan yang terjadi mencapai Rp 27,74 triliun.

Akhirnya pemerintah memutuskan menggunakan dana APBN untuk proyek tersebut. Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.

Melalui akun twitternya, Fadli mengatakan, “Lalu biaya membengkak seenaknya, mengambil APBN. Ini bisa dibilang sebuah skandal. Harus ada investigasi serius.” (rso)