BUMN

Kastara.ID, Jakarta – Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendesak pemerintah menyelesaikan masalah pengasingan politik Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi agar bisa segera pulang ke Tanah Air.

Ketua Umum PA 212 Slamet Ma’arif mengingatkan pemerintah agar adil dan bijaksana mengenai masalah tersebut. Dia menyinggung posisi Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kini sudah ‘nyaman’ menjadi komisaris utama PT Pertamina.

“Pak Ahok enak jadi komisaris utama. Di satu sisi, imam kami, masih ada pengasingan HRS (Habib Rizieq Shihab(. Selesaikan dong,” ujarnya dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, Ahad (1/12).

Menurutnya, pencekalan Rizieq di Arab Saudi tersebut terjadi atas skenario rezim penguasa saat ini. Karena itu pemerintah didorong untuk menyelesaikan hal itu, khususnya mengembalikan hak azasi Rizieq sebagai warga negara Indonesia.

“Hak azasi beliau begitu dipecundangi, beliau harus meninggalkan keluarga besar, harus bayar kontrakan di sana (Arab), tak bisa menafkahi keluarganya, dan tak bisa hadiri reuni,” tegasnya.

Reuni Aksi  212 digelar kali pertama pada Sabtu, 2 Desember 2017. Reuni kedua dilaksanakan pada 2 Desember 2019. Reuni 212 menjadi gerakan massa karena protes terhadap eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait kasus penistaan agama. (ant)