Kim Jong Un

Kastara.ID, Jakarta – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan telah mengeksekusi pedagang valuta asing (valas). Alasannya, mata uang Won Korea Utara anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga sebesar 20 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Anggota Badan Intelijen Korea Selatan Kim Byung-kee mengatakan, hal tersebut adalah bagian dari serangkaian langkah penanggulangan pandemi Covid-19 Kim yang tak masuk akal.

Diketahui, pelemahan tersebut merupakan yang terburuk selama beberapa tahun terakhir. Pergerakan signifikan yang sekaligus membahayakan stabilisasi perekonomian Korea Utara tersebut pun membuat Pyongyang khawatir.

Menanggapi hal itu, ahli Korea Utara dari Universitas Kookmin Andrei Lankov mengatakan, terdapat beberapa sinyal ‘perubahan signifikan’ sejak Oktober setelah terjadi guncangan stabilitas keuangan Korea Utara.

“Setelah waktu yang lama di bawah Kim Jong Un, mereka tidak mengintervensi bisnis swasta sama sekali. Mereka tidak hanya mentolerir, tapi juga mendorong desentralisasi dan peralihan ke hubungan pasar antara perusahaan industri dan individu. Sekarang mereka mencoba mengambil alih,” kata Lankov.

Ia melanjutkan eksekusi yang dilakukan Kim mengirimkan sinyal kepada publik tentang konsekuensi melawan arahan rezim atas penggunaan mata uang asing.

Terdapat ketidakpastian di antara pengamat Korea Utara tentang jangkauan pandemi Covid-19 ke negara yang terisolasi ini.

Pyongyang belum secara terbuka mengonfirmasi kasus covid-19 setelah menerapkan penguncian cepat perbatasannya pada Januari lalu.

Namun, klaim nol infeksi telah ditanggapi dengan skeptis oleh para ahli dan pejabat internasional.

Tindakan keras terhadap pedagang valas dan pengetatan kontrol atas pasar mata uang merupakan upaya Kim melawan kejatuhan ekonomi dari pandemi dan penurunan selanjutnya dalam perdagangan dengan China.

Ekonomi Korea Utara diperparah dengan topan serta banjir yang menghancurkan tahun ini. (har)