Headline

QRIS Sudah Digunakan 2.066.853 Merchant di DKI

Kastara.ID, Jakarta – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DKI Jakarta mencatat ada 2.066.853 merchant yang menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) di Jakarta per 26 November 2021. Jumlah ini menyumbang 17 persen dari target nasional merchant pengguna QRIS di seluruh Indonesia yang mencapai sekitar 12 juta merchant.

Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Onny Widjanarko mengatakan, jumlah merchant pengguna QRIS di Jakarta sudah mencapai 96,13 persen dari target pengguna QRIS di Jakarta tahun 2021 sebanyak 2.150.000 merchant.

“Kami akan terus memperluas serta meningkatkan pengguna QRIS, terutama pelaku UMKM di Jakarta. QRIS atau pembayaran non-cash itu salah satu alternatif yang lebih cepat untuk UMKM bisa terkoneksi dengan ekosistem digital, paling tidak mereka punya akses. Kami yakin digitalisasi di Jakarta akan lebih cepat,” ujarnya, Rabu (1/12).

Onny menjelaskan, Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperluas akseptasi pembayaran digital, salah satunya melalui fasilitasi penggunaan QRIS di pasar-pasar dan pusat perbelanjaan.

Komitmen tersebut diwujudkan melalui Program Pasar dan Pusat Perbelanjaan SIAP (Sehat, Inovatif dan Aman Pakai) QRIS. Tujuannya untuk mempermudah transaksi pembayaran sekaligus meningkatkan digitalisasi keuangan terutama di masa pandemi Covid-19.

“Sasaran program ini adalah pedagang maupun pelaku UMKM di pasar, karena di pasar masih ada transaksi tunai. Sedangkan nontunai itu akan membantu para pedagang pasar untuk belajar menyusun laporan keuangan juga nantinya, karena semua tercatat,” terangnya.

Menurut Onny, adanya SIAP QRIS ini membantu mewujudkan Jakarta Smart City 4.0 dan memberikan peluang bagi UMKM memasuki lima akses penting dalam dunia ekonomi yaitu, akses keuangan, produksi, pasar, payment, dan logistik.

Kepraktisannya, sambung Onny, tidak perlu kembalian, uang masuk langsung ke rekening. Jadi, jika semua transaksi tercatat akan memudahkan bagi bank atau bagi lembaga keuangan untuk memberikan kredit.

“UMKM yang terkoneksi dengan ekosistem digital biasanya omzetnya meningkat antara 30-70 persen. Istilahnya Cemumuah yaitu cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Semuanya yang dilakukan murni untuk memfasilitasi UMKM agar mereka bisa lebih makmur, sejahtera dan mereka naik kelas,” tandasnya. (hop)

Leave a Comment

Recent Posts

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…

Selamat Ginting: Jurnalisme Investigasi Berkontribusi Terhadap Pemerintahan Demokrati

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting menegaskan, jurnalisme investigasi keberadaannya sangat penting…

Selamat Ginting : Demokrasi Asli Indonesia Sumbernya Semangat Kolektivisme

Kastara.Id,Jakarta - Pengamat politik Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan, demokrasi asli Indonesia sumbernya adalah…