LVRI Siap Wariskan Nilai Perjuangan kepada Generasi Muda

Jakarta – Ketua Umum DPP Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Letjen TNI (Purn) Rais Abin mengaku prihatin dengan hilangnya pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) di sekolah. Padahal pendidikan sejarah perjuangan bangsa ini penting dalam upaya mewariskan semangat dan nilai-nilai perjuangan bangsa ini.

“Saya tidak tahu siapa dan kenapa pendidikan sejarah perjuangan bangsa itu dihilangkan,” kata Rais Abin seusai memimpin upacara dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata dalam rangka HUT LVRI ke 61, Selasa (2/1).

Karenanya lima tahun ke depan, lanjut Rais Abin, titik pusat kegiatan LVRI adalah pewarisan jiwa semangat nilai-nilai 1945 (JSN-45) untuk generasi penerus bangsa. “Indonesia adalah bangsa pejuang. Kemerdekaan yang diraih atas kekuatan sendiri tanpa campur tangan dari pihak manapun. Sebutan sebagai bangsa pejuang harus melekat di jiwa anak bangsa,” kata veteran berusia 91 tahun ini.

Rais Abin yakin dengan semangat Jiwa Semangat 1945 ini bangsa ini secara bersama akan bisa membangun negara RI untuk mencapai cita-cita kemerdekaan yang diproklamasikan 1945 berdasarkan Pancasila dan berlandaskan Undang-undang Dasar 1945.

“Saya serukan kepada seluruh veteran dimanapun berada mensukseskan tugas mulia ini,” katanya.

Rais Abin juga menyatakan siap mewariskan nilai-nilai dan semangat perjuangan bangsa kepada generasi muda, khususnya kepada guru dan siswa didik di sekolah sebagaimana yang diamanatkan Presiden Joko Widodo pada Kongres LVRI Oktober 2017 lalu.

“Presiden Joko Widodo minta LVRI untuk melanjutkan kegiatan pewarisan nilai-nilai dan semangat perjuangan kepada maayarakat. Dan kami siap melaksanakan amanat itu,” kata Rais Abin.

Menurut Rais Abin, tantangan generasi muda sekarang ini adalah lemahnya pemahaman terhadap sejarah bangsanya. Hal ini bisa jadi disebabkan pengaruh globalisasi dan pengaruh dari luar lainnya. Apalagi ada upaya untuk menarik perhatian generasi muda dari nasionalisme dan kepatriotan.

“Ini harus kita atasi dan kita cegah dengan cara memberikan pemahaman sejarah perjuangan bangsa, kepada masyarakat khususnya generasi muda,” katanya.

Menurut veteran ini, sejarah perjuangan bangsa ini bukanlah sejarah yang sederhana.  Perjuangan yang dilakukan oleh para veteran ini adalah perjuangan yang menghasilkan sebuah negara, sebuah bangsa yaitu Indonesia.

“Negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat inilah yang kini dinikmati oleh generasi sekarang ini. Negara ini harus diamankan dan dipertahankan dengan semangat juang para pendahulu,” jelas Rais Abin.

Begitu juga dengan Pancasila, lanjutnya, dapat diwujudkan dengan semagat juang yaitu dengan memperjuangkan keadilan sosial, kebahagiaan, dan kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.

Menurut Rais Abin, semangat dan jiwa pejuang yang dimiliki oleh para pejuang adalah aset yang harus diwariskan kepada generasi sekarang. “Bukan semangat untuk berperang  melainkan aset untuk membangun negara dan kemaslahatan rakyat,” katanya.

Karenanya, lanjut Rais Abin, dalam rangka pewarisan semangat perjuangan dan bela negara, LVRI telah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian Pertahanan dan Keamanan, dan Kementerian Sosial. “Inilah cara kita agar bagaimana nilai-nilai perjuangan dan bela negara bisa berlanjut dan mampu menghadapi tantangan bangsa dan negara di masa depan,” katanya.

Hal ini juga, kata Rais Abin, yang menjadi amanat Kongres pada Oktober 2017 lalu yang mengamanatkan pewarisan jiwa juang. Ini juga yang menjadi misi dari LVRI.

“Karenanya titik kegiatan LVRI 5 tahun ke depan adalah pewarisan jiwa semangat nilai-nilai 1945 untuk generasi penerus bangsa agar seluruh anak bangsa betul-betul memahami bahwa jiwa juang adalah modal yang paling penting untuk menghadapi masa depan bangsa,” katanya. (danu)