JAKARTA – Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi kunjungan Raja Salman bin Abdulazis Al Saud ke Indonesia. Kunjungan ini dinilai sangat Istimewa mengingat baru kali ini lagi Raja Arab Saudi berkunjung ke Indonesia setelah 47 tahun lalu Raja Faisal Al Saud berkunjung saat Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Saking istimewanya tamu yang hadir ini, Setya Novanto tampak grogi berdampingin dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Sehingga dalam pidatonya dengan teks di depan 682 anggota MPR/DPR/DPD RI beberapa kali salah menyebut predikat beberapa pejabat yang hadir di Gedung DPR RI Jakarta, pada Kamis (2/3) siang itu.
Misalnya menyebut mantan Wapres Try Sutrisno sebagai Wakil Ketua DPR RI. Ketua Umum Golkar itu pun langsung mengakui jika dirinya ‘grogi’ di depan Raja Salam tersebut. Karuan saja hadirin yang hadir tertawa.
Kunjungan tersebut diawali dengan pemutaran film kedatangan Raja Faishal Al Saud pada tahun 1970, atau 47 tahun silam ketika Indonesia di bawah kepemimpinan Soeharto. Kunjungan itu disebut sebagai kunjungan sangat istimewa, karena hubungan kedua negara ini harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Mengutif pidato Raja Faishal, Setya Novanto mengatakan bahwa hubungan kedua negara ini jangan sampai diganggu oleh siapapun, karena menganggunya sama dengan mengingkari matahari di siang hari.
“Raja Faishal saat mengatakan bahwa barang siapa mengganggu hubungan Indonesia – Arab Saudi berarti telah mengingkari matahari di siang hari,” demikian Novanto yang diambut applaus hadirin tersebut.
Yang terpenting lagi dalam sambutannya, Novanto dengan segala hormat agar Baginda Raja Salman Al Saud bisa menambah kuota jamaah haji Indonesia.
“Sebagai negara dengan umat Islam terbesar, ada calon jamaah haji yang antrean sampai 25 tahun, bahkan sampai meninggal dalam penantian tersebut, maka sekiranya Baginda Raja Salman bisa menambah kuota jamaah haji dari 211.000 menjadi 221.000 jamaah dan ditambah lebih banyak lagi,” ujarnya.
Karena itu, Novanto menyampaikan terimakasih atas kemurahan hati Raja Salman jika berkenan menambah kuota jemaah haji Indonesia di tahun 2017.
“Atas nama rakyat Indonesia khususnya umat Islam kami sampaikan terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya yang telah memberikan kuota haji dari 211 ribu menjadi 221 ribu jamaah. Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar, sangat berarti bagi rakyat Indonesia,” ungkapnya berharap.
Selain itu kata Ketua Umum Golkar itu kunjungan yang bersejarah ini berdampak positif pada kemajuan kedua negara. “Kunjungan Sri Baginda ke Indonesia menandai babak baru hubungan Saudi-Indonesia karena tidak hanya berlangsung di pemerintahan tapi hubungan erat antara Sri Baginda dan rakyat Indonesia khususnya umat Islam,” ungkapnya.
Kunjungan Raja Salman ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan peran Indonesia-Saudi dalam menciptakan keamanan dan perdamaian dunia. Seperti dalam persoalan terorisme dan radikalisme harus ditangani negara-negara dunia.
“Jika Indonesia, Arab Saudi dan negara muslim dapat bersatu padu maka dapat memberikan dampak bersar bagi perdamaian dunia. Dengan perdamaian kita bisa membangun untuk menciptakan kemakmuran,” kata Novanto.
Selain itu Novanto meminta agar TKI yang sedang dalam proses hukum di Arab Saudi bisa diampuni. “Semoga baginda raja bisa mengampuni TKI yang sedang dalam proses hukum,” pungkasnya. (arya)
Leave a Comment