GeNose C19

Kastara.ID, Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) akan melakukan sosialisasi kepada calon penumpang selama sepekan ke depan terkait teknis penggunaan alat GeNose C19 sebagai syarat perjalanan bagi penumpang kapal PELNI.

Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Opik Taupik menginformasikan, sosialisasi akan dilaksanakan mulai hari ini, Selasa, 2 Maret 2021. “Sosialisasi diberikan pada calon penumpang KM Nggapulu yang naik dari Tanjung Priok dengan percobaan bagi sekitar 100 penumpang pertama,” ujarnya, Selasa (2/3).

Opik menambahkan, sosialisasi deteksi COVID-19 menggunakan GeNose untuk memastikan alur kedatangan calon penumpang hingga naik ke atas kapal berjalan mulus. Selama masa sosialisasi tujuh hari ke depan, calon penumpang tidak akan dipungut biaya untuk pemeriksaan menggunakan GeNose ini.

“Apabila Pemerintah sudah menerbitkan surat edaran, maka penggunaan GeNose di pelabuhan akan diterapkan secara penuh, termasuk pengenaan biaya kepada calon penumpang. Kami juga menanti kebijakan Pemerintah apakah hasil pemeriksaan GeNose dapat diterima secara nasional, mengingat Pemerintah Daerah, khususnya yang disinggahi kapal PELNI, masih menggunakan hasil tes rapid antigen sebagai syarat utama perjalanan, mengingat perjalanan menggunakan transportasi laut untuk PELNI masih mengacu pada Surat Edaran Kementerian Perhubungan yaitu SE 18 Tahun 2021 dan SE 22 Tahun 2021,” jelas Opik Taupik.

Opik menambahkan, pelaksanakan sosialisasi tersebut merupakan tindak lanjut hasil pertemuan para pemangku kepentingan yang menyepakati penggunaan alat GeNose C19 sebagai syarat perjalanan bagi penumpang kapal PELNI yang dihadiri perwakilan PELNI, Pelindo II, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok, Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, serta tim GeNose dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pada pertemuan tersebut, ditekankan kepada PT PELNI selaku operator kapal maupun Pelindo II sebagai pengelola terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Priok agar mengingatkan calon penumpang untuk berpuasa 30 menit sebelum menjalani pemeriksaan. Puasa yang dimaksud dengan tidak makan atau minum, termasuk larangan merokok.

“Kami akan mengingatkan kepada setiap calon penumpang untuk menjalani anjuran tersebut, mengingat alat GeNose ini sensitif terhadap udara dengan bau menyengat seperti parfum, asap rokok maupun handsanitizer. Penumpang akan diminta untuk berkumur sesaat sebelum menjalani tes GeNose. Air mineral cukup,” kata Opik.

Selama tujuh hari ke depan, ada sekitar empat kapal PELNI yang tiba dan diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Pada setiap waktu keberangkatan, PELNI akan meminta sejumlah calon penumpang untuk melakukan tes dengan GeNose. Alat buatan Unversitas Gadjah Mada ini cukup mudah digunakan, hanya dengan menghembuskan nafas ke dalam kantong plastik khusus untuk mendeteksi virus COVID-19. Selanjutnya alat GeNose, dalam dua menit, akan mengeluarkan hasil dengan tingkat akurasi 97 persen.

Apabila pada tes pertama diperoleh hasil positif COVID-19, petugas akan mengulangi tes kedua dengan jeda 30 menit. Bila hasilnya tetap positif, selanjutnya akan ditangani oleh tim COVID-19 untuk mendapatkan pemeriksaan Swab PCR. Sementara bila tes kedua dengan hasil negatif, petugas akan melakukan pengulangan kedua, yang apabila hasilnya kembali negatif, calon penumpang dapat melanjutkan perjalanan.

“Bagi penumpang yang didapati hasilnya positif dari pemeriksaan GeNose ini, akan diberlakukan pengembalian atau refund tiket 100 persen secara tunai,” imbuh Opik. (mar)