Dolar AS

Kastara,id, Jakarta – Nilai tukar rupiah kembali melemah dan hampir menyentuh angka Rp 14.000 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (2/5) sore, kembali melemah. Kali ini sebesar 31 poin menjadi Rp 13.944 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.913 per dolar AS.

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan bahwa pergerakan dolar AS masih berada dalam area positif terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah. “Penguatan dolar AS karena optimisme investor terhadap prospek kenaikan suku bunga The Fed,” jelasnya.

Fokus pasar selanjutnya, kata Ariston, juga masih akan tertuju terhadap kebijakan The Fed apakah akan bersikap “hawkish” atau “dovish” untuk prospek kenaikan suku bunga selanjutnya.

“Jika The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga kembali maka hal itu akan kembali berdampak positif bagi pergerakan dolar AS ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, inflasi April 2018 yang relatif stabil menjaga rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam. “Angka inflasi itu masih berada dalam kisaran sasaran Bank Indonesia untuk tahun 2018,” katanya.

Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (2/5) di Jakarta mencatat laju inflasi nasional pada April 2018 sebesar 0,1 persen. Dengan demikian, inflasi tahun kalendar atau Januari sampai April 2018 1,09 persen. Sedangkan secara tahunan inflasi mencapai 3,41 persen.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Rabu (2/5) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp 13.936 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.877 per dolar AS. (mar)