Jakarta

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan dirinya sangat senang jika ibu kota Indonesia dipindahkan ke Madura. Saat ditanya tentang rencana pemindahan ibu kota, Mahfud menyebut sebagai orang asli Madura tentu saja sangat senang kalau pulau garam itu dipilih menjadi lokasi ibu kota yang baru.

Meski demikian, menurut Mahfud perlu berbagai pertimbangan sebelum menentukan daerah mana yang tepat untuk dijadikan ibu kota. Ada banyak ahli yang mampu melakukan kajian secara lebih mendalam. Itulah sebabnya Mahfud tidak enggan berkomentar terkait rencana tersebut. Ia pun menegaskan tidak akan mengusulkan Madura sebagai lokasi ibu kota yang baru.

Sementara itu mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan pemindahan ibu kota bukan perkara mudah. Untuk merealisasikannya menurut Bang Yos, sapaan Sutiyoyo, diperlukan biaya yang sangat besar. Berdasarkan kajian Bappenas, setidaknya diperlukan anggaran Rp 466 triliun. Hal ini menurut Bang Yos sangat kontras dengan kondisi ekonomi yang masih lemah.

Itulah sebabnya, pria yang pernah dua kali menjadi Gubernur Jakarta itu mengaku tidak setuju dengan rencana tersebut. Menurutnya, pemerintahan tetap bisa berjalan secara normal dengan ibu kota tetap di Jakarta. Jika alasannya karena banjir, maka seharusnya yang diatasi adalah banjirnya, bukan dengan memindahkan ibu kota. Kecuali jika banjir menyebabkan pemerintahan berhenti.

Kalaupun akan dipindahkan, mantan Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) ini mengusulkan berada di sekitar Jabodetabek. Hanya perlu memindahkan pusat pemerintahan, seperti istana dan beberapa kementerian yang paling melekat dengan istana, seperti Sesneg dan Seskab yang ikut dipindah. Sedangkan kementerian lain, masih bisa menggunakan gadung yang ada. (hop)