Reshuffle

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra Fadli Zon meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuktikan ucapannya terkait rencana reshuffle. Fadli menilai ancaman perombakan kabinet yang dilontarkan Jokowi menunjukkan ada sejumlah masalah di dalam kabinet.

Itulah sebabnya Jokowi harus menindaklanjuti ancamannya. Saat berbicara di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta (1/7), Fadli khawatir pidato Jokowi itu hanya dianggap angin lalu. Jika ancaman reshuffle tidak segera dibuktikan, publik akan menganggap Jokowi hanya sedang bermain drama. Bahkan bisa jadi Jokowi dianggap berusaha melakukan cuci tangan.

Sementara pengamat politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, menantang Jokowi melakukan reshuffle terhadap dua menteri koordinator (Menko). Keduanya adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Dalam keterangan tertulis yang diterima awak media (30/6), Ubaedilah mengatakan, jika berani mencopot dua menko itu, Jokowi bisa dianggap lulus dalam ujian kepemimpinan. Sebaliknya jika Airlangga dan Luhut tidak diganti, membuktikan Jokowi dikendalikan oleh oligarki ekonomi dan oligarki politik.

Ubaedilah menambahkan, selama ini Airlangga dan Luhut hanya menjadi beban kabinet. Pasalnya, Perpu Nomor 1 Tahun 2020 yang sudah menjadi undang-undang nyatanya tidak efektif digunakan oleh kedua menko tersebut. Rencana debat terbuka antara Luhut dan ekonom senior Rizal Ramli yang ternyata batal juga sempat menjadi sorotan banyak pihak. (ant)