Kastara.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana meninggalkan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Jumat (2/9) pagi, untuk kunjungan kerja ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Laos.

Di negara Tirai Bambu RRT, akan langsung menuju kota Hangzou guna menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara Group of Twenty (G-20), yang akan berlangsung Minggu hingga Senin (4-5 September) mendatang.

Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam siaran persnya Jumat (2/9) pagi mengatakan, dalam forum G-20 itu, Presiden Jokowi akan menyampaikan pesan utama mengenai pentingnya keterbukaan informasi di antara negara-negara G-20 termasuk, transparansi sistem perpajakan internasional.

“Presiden juga akan menyampaikan bahwa Indonesia mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia,” kata Bey seraya menyebutkan, Presiden Jokowi juga akan menekankan bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada UMKM untuk mendukung inclusiveness, serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.

Memanfaatkan waktu selama berada di Hangzhou, menurut Bey, Presiden  Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden RRT Xi Jinping dan Presiden Argentina Mauricio Macri.

Selain bertemu dengan para kepala negara dan pemerintahan, lanjut Bey, Presiden juga akan  berkunjung ke Shanghai untuk menghadiri pertemuan bisnis, mengunjungi sentra bisnis dan pelatihan vokasional.

Dari RRT, Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana bersama rombongan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan ke Vientiane, Laos, untuk menghadiri KTT ke-28 dan 29 ASEAN serta beberapa KTT terkait lainnya, seperti KTT ASEAN-US.

“Pada KTT ASEAN ini, Presiden Jokowi akan menyampaikan pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan, akan sulit untuk mempertahankan pertumbuhan seperti sekarang ini tanpa adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan,” ujar Bey.

Dalam penerbangan menuju Hangzhou itu, turut serta Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong. (raf)