LRT

Kastara.ID, Jakarta – Corporate Communication Manager PT LRT Jakarta Melisa Suciati mengatakan, hari pertama operasi komersial Kereta LRT Jakarta, Ahad (1/12) kemarin, berjalan normal dan lancar meski ada beberapa penumpang yang masih belum memahami proses pembelian ticket di stasiun.

“Masih banyak penumpang yang masih proses adaptasi dari yang belum berbayar sampai berbayar,” katanya, Senin (2/12).

Dia menambahkan, pihaknya mengerahkan petugas di setiap sudut stasiun untuk membantu penumpang yang membutuhkan informasi pelayanan. “Sampai saat ini kereta LRT Jakarta berjalan normal dan tidak alami gangguan,” terangnya.

Untuk jumlah penumpang, Melisa belum bisa merincinya karena baru akan dirilis sepekan setelah penerapan tarif ini. “Data akan dirilis seminggu setelah operasional. Setelah seminggu berjalan nanti kami akan melakukan evaluasi,” ucapnya.

LRT Jakarta menerapkan beberapa syarat dan ketentuan penggunaan kartu tiket perjalanan atau yang biasa disebut sebagai Single Journey Trip (SJT). Selain tarif perjalanan sebesar Rp 5.000 terdapat biaya deposit kartu sebesar Rp 15.000 yang akan dikembalikan setelah pelanggan keluar dari area peron kereta.

Pengembalian deposit dapat dilakukan via loket atau Passenger Agent Office (PAO) maupun Ticket Vending Machine (TVM) selama masih dalam jangka waktu pengembalian. “Masa waktu pengembalian deposit, tujuh hari sejak pelanggan tap out di stasiun,” katanya.

Bagi penumpang yang sudah memiliki Kartu Uang Elektronik (KUE) Bank DKI, Mandiri, BNI, BRI, dan BCA, bisa langsung menuju ke gerbang tiket untuk masuk ke area peron kereta. Saldo pelanggan pengguna Kartu Uang Elektronik akan terpotong sebesar Rp 5.000 ketika keluar dari area peron kereta.

“Pelanggan yang akan melanjutkan perjalanan dengan Transjakarta, agar menggunakan kartu uang elektronik sejak tap in dari stasiun pemberangkatan dan tap out di out gate integrasi,” tandasnya. (hop)