Stasiun LRT

Kastara.ID, Jakarta – Layanan Lintas Rel Terpadu (LRT) telah resmi memberlakukan tarif Rp 5.000 jauh dekat bagi penumpangnya. Sebelumnya, penumpang LRT tidak dipungut biaya karena masih dalam tahap uji coba sejak Juni 2019.

Di Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, tampak ratusan penumpang tampak antusias menjajal moda transportasi ini sejak kemarin di pagi hari.

Salah seorang penumpang LRT, Benny (55) mengaku senang karena saat ini Jakarta telah memiliki transportasi publik yang modern, cepat, dan aman.

“Selain cepat dan aman, ongkosnya juga murah,” ujarnya (1/12).

Maya (32), salah seorang warga Rawamangun mengungkapkan, keberadaan LRT ini semakin menambah pilihan transportasi publik warga Jakarta yang canggih, modern, cepat, dan aman.

“Harapannya, semakin banyak warga yang menggunakan transportasi publik jadi macet di Jakarta juga semakin berkurang,” ungkapnya.

Direktur Operasional PT LRT Indarto Wibisono mengatakan, mulai 1 Desember 2019, LRT secara resmi berbayar dan beroperasi dari pukul 05.40 sampai dengan 22.40.

Ada delapan kereta cepat yang beroperasi melayani trayek Stasiun Velodrome Rawamangun-Stasiun Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.

“Masing-masing rangkaian kereta memiliki dua gerbong dengan kapasitas 270 penumpang. Waktu tempuh perjalanan hanya 15 menit,” jelasnya.

Sejauh ini, sambung Indarto, proses pembayaran LRT, bisa dilakuan secara tunai maupun non tunai. Menurutnya, saat ini LRT telah bekerja sama dengan perbankan untuk penerbitan kartu uang elektronik seperti Bank DKI, Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI. (hop)