Golden Truly

Kastara.ID, Jakarta – Pusat perbelanjaan Golden Truly yang berada di Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, mengumumkan pentutupannya terhitung sejak Selasa, 1 Desember 2020. Hal itu diumumkan manajemen melalui unggahan di akun instagramnya @goldentruly pada Rabu (2/12).

Manajemen mengatakan pusat perbelanjaan tersebut akan dikelola oleh pihak lain. Nantinya Golden Truly hanya akan melayani penjualan secara online. Golden Truly akan hadir melalu online shop Tokopedia dan Shopee. Pihak Golden Truly memastikan akan menyediakan koleksi barang-barang terbaru di kedua online shop tersebut.

Tak lupa Golden Truly mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan setianya. Pusat perbelanjaan Golden Truly pernah sangat populer di ere 80an hingga 90an. Sebelum masuknya Carrefour, Golden Truly diakui sebagai supermarket atau pasar swalayan pertama di Jakarta. Saat itu Golden Truly menjadi pilihan kaum urban di ibukota untuk berbelanja.

Tutupnya Golden Truly menambah panjang daftar perusahaan ritel yang gulung tikar. Sebelumnya perusahaan ritel besar lainnya, Matahari Departemen Store, mengumumkan bakal menutup enam gerainya pada akhir 2020, empat di antaranya berada di Pulau Jawa. Nantinya gerai Matahari akan berjumlah 147 setelah sebelumnya sebanyak 153 toko.

Hal itu diketahui dalam laporan perusahaan berkode emiten LPPF ini ke Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip pada Senin (30/11). Dalam laporan itu disebutkan gerai yang bakal ditutup berlokasi di Jawa sebanyak empat toko, Bali dan Sulawesi masing-masing satu toko.

Selain itu Matahari juga menegaskan tidak berencana membuka toko baru hingga akhir tahun 2020. Keputusan serupa juga akan dilakukan hingga kuartal I 2021. Matahari juga tengah memantau kinerja 23 gerai lainnya. Jika tidak ada perkembangan yang menggembirakan, bisa jadi gerai tersebut juga bakal ditutup. Sedangkan 147 gerai yang tersisa, saat ini juga tengah melakukan negosiasi dengan pemilik lahan.

Manajemen berusaha menurunkan harga sewa demi mengurangi beban operasional perusahaan. Matahari mengaku hanya akan membuka toko baru secara selektif. Salah satu perusahaan milik Grup Lippo itu juga mencari peluang untuk berinvestasi guna mengganti infrastruktur yang sudah tua. Renovasi toko diharapkan meningkatkan produktivitas perusahaan. (mar)