Habib Rizieq Shihab

Kastara.ID, Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) akhirnya meminta maaf lantaran kedatangannya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta) pada Selasa (10/11) lalu menimbulkan kerumunan massa. HRS juga meminta maaf jika kegiatannya yang lain, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan acara perhikahan putrinya pada 14-15 November 2020 di Petamburan dan acara di Megamendung, Bogor juga dihadiri banyak orang dan dianggap melanggar protokol kesehatan.

Saat memberikan pernyataan yang disiarkan melalui kanal YouTube FrontTV, Rabu (2/12), HRS mengatakan terjadinya kerumunan massa terjadi tanpa kesengajaan. Pimpinan tertinggi FPI yang baru pulang dari Arab Saudi itu menegaskan sama sekali tidak ada keinginan membuat tindakan yang diduga melanggar protokol kesehatan. Ia menyebut hal itu terjadi semata-mata karena umat sangat merindukannya.

Ulama yang sempat tersangkut beberapa kasus dengan pihak kepolisian ini menyatakan kerumunan massa di sejumlah titik terjadi di luar kendalinya. Bahkan pihak FPI telah mengerahkan ribuan laskar guna mencegah kerumunan massa. Namun antusias massa memang tidak bisa dibendung.

HRS pun mengaku tidak masalah jika harus menerima hukuman berupa denda sebesar Rp 50 juta yang dijatuhkan oleh Pemprov DKI Jakarta. HRS pun langsung membayar denda tersebut secara kontan saat petugas dari Pemprov DKI Jakarta datang membawa surat peringatan. Pihak FPI mengaku salah dan tidak berdebat terkait denda yang harus dibayar.

Setelah kejadian tersebut, HRS pun menghentikan semua kegiatan yang sebelumnya telah direncanakan. Termasuk kegiatan yang akan dilaksanakan di luar Jakarta. Tak lupa HRS mengajak semua pihak selalu menjalankan protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Menerapkan protokol kesehatan menurutkan juga terrmasuk akhlak yang harus dijaga. Pasalnya menghindari penularan Covid-19 adalah salah satu cara mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Terkait kondisi kesehatannya, HRS menambahkan sampai saat ini masih terus menjalani obeservasi. HRS menyebut tim medis menyarankan karantina mandiri. Itulah sebabnya ia juga minta maaf lantaran tidak bisa bersilaturahmi dengan para tokoh. (ant)