Kedelai Impor

Kastara.ID, Jakarta – Harga tahu dan tempe kemungkinan bakal mengalami kenaikan mulai pekan depan. Hal ini sebagai akibat kenaikan harga kedelai impor yang cukup signifikan. Kedelai diketahui adalah bahan utama untuk membuat tahu dan tempe.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan harga kedelai impor naik dari semula Rp 9.0000 menjadi Rp 9.300 hingga Rp 9.600 per kilogram. Saat memberikan keterangan (2/1), Suhanto mengatakan, bakal ada penyesuaian harga jual tahu dan tempe. Pasalnya saat membeli kedelai dari importir, pengerajin tahu tempe sudah merasakan kenaikan.

Suhanto mengaku kasihan dengan kondisi yang dialami para pengrajin tahu tempe. Jika tidak menaikkan harga dipastikan mereka bakal menanggung kerugian. Meski demikian Suhanto tidak bisa memastikan berapa besaran kenaikan harga tahu dan tempe.

Sebagai gambaran, Suhanto menyebut kenaikan kedelai impor saat ini sekitar 3,3 persen. Sedangkan bahan baku kedelai merupakan komponen yang menyumbang sekitar 70 persen dari biaya produksi tahu dan tempe. Sisanya, merupakan biaya produksi lain, seperti tenaga kerja hingga pengemasan.

Kalau ada kenaikan, Suhanto berharap harga tahu dan tempe tidak terlalu tinggi. Meski pedagang tetap harus mengambil untung tapi jangan sampai membebani masyarakat atau konsumen.

Sementara sejak Jumat 1 Januari 2021 sejumlah pengrajin tahu tempe melakukan aksi mogok produksi. Hal ini sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai. Akibatnya tahu dan tempe menghilang dari pasar.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Sedulur Pengrajin Tahu Indonesia (SPTI) Musodik menyatakan, pihaknya menuntut agar pemerintah segera menurunkan harga kedelai di pasaran. Musodik menyebut kenaikan telah membebani pengusaha tahu dan tempe sebagai bagian dari Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM).

Saat memberikan keterangan (1/1), Musodik tak bisa memperkirakan berapa jumlah pengrajin tempe dan tahu yang berhenti beroperasi. Musodik menegaskan anggota SPTI saat ini sekitar 200 pengrajin. Sedangkan di Jabodetabek terdapat sekitar 700 produsen tahu tempe.

Musodik menambahkan aksi mogok akan berlangsung selama tiga hari, mulai Sabtu 2 Januari 2021 hingga Senin 4 Januari 2021. Jika tidak ada perubahan harga kedelai, pengrajin akan kembali berproduksi dengan konskuensi menaikkan harga jual tahu dan tempe. (mar)