SATRIA

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, baru saja melakukan penandatanganan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Proyek Satelit Multifungsi (SMF). SATRIA yang akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2022 merupakan jenis satelit yang pertama dan terbesar di Asia.

“Satelit ini merupakan yang pertama di Asia, yang terbesar untuk kelas biasa 100 giga,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara di sela Penandatangan Perjanjian Kerja Sama, Perjanjian Penjaminan, dan Perjanjian Regres Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi di Museum Nasional Jakarta, Jumat (3/5).

Menteri Kominfo mengatakan satelit multifungsi ini berada pada urutan ke-5 di dunia dari sisi kapasitas. “Tadi saya diberitahu, ini nomor 5 di dunia dari sisi kapasitas. Dari sisi kebutuhan, ini akan meningkatkan lagi posisi Indonesia bahwa kita ini negara yang memang dilandasi oleh infrastruktur komunikasi, terutama internet satelit,” ujarnya. 

Menteri Rudiantara menuturkan, Indonesia pada tahun 70-an menjadi negara urutan ke-3 di dunia yang mempunyai satelit sendiri. Namun, setelah itu tenggelam dengan sendirinya. 

Menurut Menteri Rudiantara, anggaran dari satelit tersebut angkanya cukup besar, di atas Rp 21 triliun. Satelit akan diluncurkan pada tahun 2020 nanti. 

“Beroperasinya selama 15 tahun. Kita berharap keberadaan satelit ini membuat bangsa kita semakin maju dan makin disegani di dunia,” pungkasnya. (rfr)