KKB Papua

Kastara.ID, Jakarta – Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan saat ini diwilayah Papua terdapat enam kelompok kriminal bersenjata (KKB). Enam kelompok tersebut aktif melakukan gangguan keamanan, terutama di wilayah pegunungan seperti Kabupaten Puncak, Intan Jaya, dan Nduga.

Saat memberikan keterangan di Timika (2/5), Mathius menerangkan, kelompok tersebut sebetulnya kelompok besar. Namun yang aktif hanya ada enam kelompok. Mereka melakukan aktivitas di daerah Ilaga dan Beoga Kabupaten Puncak, Sugapa Kabupaten Intan Jaya, dan di daerah Nduga.

Pimpinan KKB di wilayah tersebut menurut Mathius adalah Lekagak Telenggen, Militer Murib, Sabinus Waker, Egianus Kogoya, dan lainnya. Semuanya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) pihak kepolisian. Mathius menambahkan, kelompok pimpinan Lekagag Telenggen di Kabupaten Puncak saat ini terbagi menjadi dua kelompok.

Mathius menuturkan, aparat keamanan gabungan TNI-Polri saat ini sudah diterjunkan guna menjaga dan memulihkan kondisi keamanan di wilayah tersebut. Hal ini menyusul terjadinya aksi pembunuhan dua guru yang bertugas di Distrik Beoga, Puncak pada 8 dan 9 April 2021. Selain ke Beoga, pasukan gabungan TNI-Polri juga diterjunkan ke Ilaga untuk menjaga ibukota Kabupaten Puncak itu dari gangguan KKB yang telah ditetapkan sebagai teroris.

Mathius mengakui penerjunan pasukan gabungan agak sedikit terlambat. Akibatnya berbagai kejadian gangguan keamanan terjadi secara beruntun. Itulah sebabnya menurut Mathius pihaknya akan terus memperkuat pengamanan pada dua titik tersebut, sekaligus melakukan penindakan terhadap kelompok bersenjata.

Aparat gabungan TNI-Polri akan melakukan upaya penegakan hukum secara tegas dan terukur. Mathius yakin dengan kekuatan personel gabungan TNI-Polri yang ada, aparat bakal secepatnya menangkap para gembong KKB. Selama ini mereja menjadi aktor utama dibalik serangkaian aksi kekerasan bersenjata di wilayah pegunungan Papua.

Aparat akan berusaha maksimal menangkap mereka hidup-hidup. Namun jika mereka melawan, terpaksa akan dilumpuhkan. Polda Papua bersama TNI juga melakukan upaya agar masyarakat tidak takut terhadap kelompok bersenjata. Masyarakat juga diminta segera memisahkan diri dari kelompok bersenjata tersebut. (ant)