Pilpres 2019

Kastara.id, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dinilai tepat mendampingi Joko Widodo sebagai pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam pemilu 2019. Moeldoko dianggap memiliki kemampuan mewujudkan kedaulatan pangan di Tanah Air.

Dukungan tersebut terus mengalir, termasuk dari kalangan stakeholder pertanian seperti dari kalangan petani hingga pedagang beras.

Bahkan Sekjen Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Mayor Jenderal (Purn) Bambang Budi Waluyo menyatakan, pengetahuan Moeldoko tentang pertanian tidak perlu diragukan, apalagi saat ini dirinya merupakan Ketua Umum HKTI.

“Pak Moeldoko itu setelah pensiun dari Panglima TNI, dia langsung terjun ke pertanian, makanya dia dijuluki Panglima Tani, hidupnya di lingkungan tani, dia memahami betul tentang pertanian,” kata Bambang, di Jakarta, pekan ini.

Bambang tak menampik akan mendukung, jika Moeldoko maju mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kontestasi pemilihan presiden pada 2019 mendatang. Pasangan tersebut dinilainya akan saling melengkapi.

“Pak Jokowi meningkatkan infrastruktur itu sangat bagus sekali, baru 5 tahun sudah membangun yang luar Jawa yang tidak pernah disentuh. Sedangkan Pak Moeldoko sendiri membangun tentang petani dan pertanian,” paparnya.

“Adalah tepat sekali jika infrastruktur digabungkan atau dikaitkan dengan petani dan pertanian. Itu solusi bagus sekali untuk Pak Jokowi dan Pak Moeldoko (Capres-cawapres),” tambahnya.

Menurut Bambang, HKTI di bawah kepemimpinan Moeldoko, telah mengidentifikasi lima masalah yang dihadapi petani dan pertanian di Indonesia, di antaranya sempitnya lahan, akses petani terhadap perbankan sangat rendah, respon petani terhadap teknologi pertanian masih belum baik, persoalan manajerial, dan persoalan paska panen.

Dalam kepemimpinannya yang hampir 2 tahun, jelas Bambang, Moeldoko telah membuat langkah-langkah konkrit untuk menghadapi masalah-masalah itu. Termasuk membuka akses kerja sama dengan pihak ketiga, juga industri dan perguruan tinggi untuk membantu dan memberikan solusi petani.

Mantan Panglima TNI itu dinilainya aktif berkomunikasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk membantu petani. Moeldoko juga berupaya untuk mendorong teknologi pertanian agar dapat direspons oleh para petani.

Penggunaan teknologi pertanian juga akan membantu petani menghadapi masalah sempitnya lahan dan produktivitas yang rendah.

Sementara kalangan pedagang beras pun juga memberikan dukungannya agar Moeldoko maju sebagai pendamping Jokowi. “Pasangan ideal. Kami mendukung, apalagi Pak Moeldoko tahu persoalan pertanian,” kata Billy Haryanto, pedagang beras di Jakarta, Jumat (3/8).

Menurut Billy, sebagai Ketua HKTI, Moeldoko memiliki komunikasi yang bagus dengan semua kalangan termasuk dengan pedagang. Komunikasi ini penting untuk menghilangkan kecurigaan antar pihak.

“Pedagang beras suka dituduh macem-macem. Kami sering jadi kambing hitam kalau ada kisruh beras. Tapi Pak Moeldoko bisa memahami kami sebagai pedagang dengan baik karena komunikasi beliau juga baik. Sehingga tidak ada kecurigaan,” ujar Billy.

Sebagai pedagang beras di Pasar Induk Cipinang Jakarta, Billy menilai pengalaman Moeldoko memimpin HKTI menjadi modal berharga untuk memahami persoalan pertanian dan ketahanan pangan. “Jadi bisa nyambung antara infrastruktur dan pertanian. Keduanya saling melengkapi,” paparnya.

Harapannya, aspirasi pedagang beras diperhatikan dan menjadi bahan masukan serta pertimbangan bagi Jokowi dalam menentukan cawapres. “Pasangan ini saling melengkapi. Kami dan pedagang beras siap berjuang untuk Pak Moeldoko,” pungkas Billy. (mar)