Headline

Memperkuat Platform Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Kuwait

Kastara.ID, Kuwait City – “Pada hari ini kita mengukir sejarah baru hubungan Indonesia-Kuwait dengan digelarnya Sidang Komisi Bersama (SKB) Pertama RI-Kuwait,” ujar Menlu Retno pada pertemuan Sidang Komisi Pertama RI-Kuwait yang dipimpin bersama dengan Menlu Kuwait, Sheikh Sabah Khaled Al Hamad Al Sabah, di Kuwait City (2/9).

Dalam kunjungan ke Kuwait ini, Menlu Retno juga melakukan pertemuan dengan Putera Mahkota, Shaikh Nawaf Al-Ahmed Al-Jaber Al-Sabah dan Perdana Menteri Kuwait Shaikh Jaber Al Mubarak Al Hamad Al Sabah.

“Sidang Komisi Bersama Indonesia dan Kuwait adalah platform yang dapat digunakan untuk memperkuat kerja sama kedua negara, terutama di bidang ekonomi,” ujar Retno.

Kuwait dan Indonesia adalah dua sahabat dekat dan memiliki banyak kesamaan posisi di berbagai isu kawasan/internasional.

Dalam Pertemuan SKB, kedua Menlu sepakat pentingnya memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara. Beberapa bidang yang dinilai penting untuk diperkuat, antara lain bidang perdagangan, investasi dan kerja sama untuk mengirim pekerja skilled dari Indonesia.

Di bidang perdagangan, kedua Menlu mencatat menurunnya angka perdagangan kedua negara. Oleh karena itu, berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatkan perdagangan kedua negara. Dalam kaitan ini, Menlu Retno sampaikan bahwa Indonesia telah sampaikan usulan untuk membuat FTA antara Indonesia dengan GCC dan meminta agar Kuwait dapat mendukung usulan ini.

Indonesia dan GCC telah menandatangani MoU mengenai pelaksanaan Konsultasi regular di Jakarta tanggal 28 Agustus 2019. Melalui penandatanganan MoU ini diharapkan kerja sama ekonomi antara Indonesia dengan enam negara GCC dapat ditingkatkan.

Perdagangan kedua negara juga perlu ditingkatkan di luar sektor minyak dan gas. Menlu Retno menyampaikan beberapa usulan tambahan, antara lain di bidang industri halal, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif.

Di bidang investasi, Kuwait Foreign Petroleum Company Exploration Company (KUFPEC) dan Kuwait Investment Authority (KIA) menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di sektor upstream dan downstream industri migas di Indonesia. Komitmen KUFPEC untuk meningkatkan investasi di Indonesia disampaikan pada Pertemuan antara Menlu RI dengan CEO KUFPEC di Kuwait City tanggal 1 September 2019.

Guna memberikan perlindungan terhadap kerja sama investasi, Indonesia dan Kuwait sepakat untuk melanjutkan perundingan perjanjian promosi dan perlindungan investasi kedua negara. “Perjanjian ini akan memberikan kepastian dan rasa aman bagi investor kedua negara,” sebut Retno.

Terkait dengan tenaga kerja profesional Indonesia sangat diminati di Kuwait khususnya di bidang kesehatan seperti perawat, tenaga ahli bidang IT, engineers di bidang migas dan juga di bidang hospitalities perhotelan, restaurant, SPA dan lainnya. Dalam kesempatan kunjungan, telah dilakukan Indonesia Labour Market yang mempertemukan Perusahaan Pengirim tenaga Kerja Profesional dengan Perusahaan Penerima Tenaga Kerja profesional di Kuwait.

Menlu RI juga telah melakukan pertemuan  dengan lima perusahaan besar di Kuwait yang menyalurkan tenaga kerja profesional dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Rata-rata mereka puas dengan kinerja tenaga kerja Indoensia. Menlu Retno melihat keinginan perusahaan-perusahaan untuk menambah tenaga terampil dari Indonesia, termasuk di bidang kerajinan furniture dan spa.

Kedua Menlu juga membahas perkembangan situasi di Kawasan dan global yang menjadi kepentingan bersama. Kuwait menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi politik luar negeri Indonesia yang selalu menjadi bagian dari solusi berbagai permasalahan global.

Isu Palestina juga dibahas dalam pertemuan. Kedua Menlu sepakat untuk melanjutkan dukungan terhadap perjuangan Palestina, termasuk selama kedua negara duduk sebagai anggota Dewan Keamanan PBB.

Dalam pertemuan Sidang Komisi Bersama ke-1 ini telah ditandatangani 4 perjanjian atau MoU antara kedua negara yaitu fasilitas bebas visa kunjungan singkat bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas, kerja sama pendidikan dan training diplomatik, kerja sama di bidang riset dan pendidikan tinggi, serta pengembangan minyak dan gas.

​Kuwait adalah salah satu mitra energi terbesar Indonesia, dengan nilai impor migas dari Kuwait mencapai $ 214 juta (2018). Nilai perdagangan kedua negara mencapai lebih dari $ 403 juta (2018). (put)

Leave a Comment

Recent Posts

Larangan Investigative Reporting Harus Dilawan

Kastara.ID, Jakarta - Investigative reporting itu dapat mengungkap atau membongkar sesuatu yang ditutup-tutupi. Hal itu…

99 Elemen Masuk Barisan di KBBI Siap Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok

Kastara.Id,Bogor - Puluhan elemen atau relawan warga Kota Depok terhimpun dalam Keluarga Besar Bang Imam…

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…