Kastara.ID, Balikpapan – Konektivitas dan aksesibilitas di Ibukota Baru akan sangat mengandalkan transportasi publik atau massal. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menghadiri talkshow Rancang Bangun dan Kesiapan Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Negara, yang diselenggarakan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, di Balikpapan, kemarin (2/9).

“Di mana pun ibukotanya, untuk melayani konektivitas dan aksesbilitas, transportasi publik/massal seperti darat dan kereta api mutlak harus dibangun. Itu sangat dibutuhkan masyarakat,” jelas Menhub.

Menhub menjelaskan bahwa kota yang memiliki daya tarik adalah kota yang mempunyai konektivitas dan aksesibilitas yang baik.

“Konektivitas dan aksesibilitas yang baik bisa dilakukan dengan membangun MRT, LRT, Kereta Api, dan Bus Listrik. Itu akan sangat memudahkan pergerakan masyarakat,” ungkapnya.

Menhub mengatakan, Kemenhub menargetkan beberapa aspek yang harus dipenuhi di Ibukota Baru, seperti optimalisasi waktu tempuh penggunaan transportasi massal di Ibukota Baru.

“Kami menargetkan perjalanan 20 KM, maksimal dapat ditempuh selama 30 menit dan 80 persen masyarakat, maksimal berjalan kaki 10 menit untuk menuju transportasi umum,” ungkapnya.

Dalam rencana membangun infrastruktur transportasi di Ibukota Baru, Kemenhub mempunyai konsep “Smart City, Smart Mobility”. Konsep tersebut mendorong orang untuk menggunakan transportasi massal, berjalan kaki dan bersepeda dengan fasilitas yang people dan eco friendly.

Lebih lanjut Menhub Budi menyatakan bahwa 75 persen angkutan umum yang akan dibuat berbasis listrik dan berbahan bakar ramah lingkungan. Selain itu Kemenhub menargetkan pada jam sibuk, masyarakat bisa menggunakan transportasi umum dan meninggalkan mobil pribadi.

Dengan adanya dialog nasional ini Menhub Budi berharap dapat memberikan saran dan ide kepada Pemerintah dalam pemindahan ibukota. Pemerintah melalui Kementerian PUPR mulai hari ini hingga 18 Oktober 2019 membuka sayembara desain wilayah ibukota baru.

Sayembara tersebut dilakukan agar masyarakat dapat berpartisipasi dalam pemindahan ibukota baru ke Kalimantan Timur.

“Saya pikir dialog yang banyak dengan warga, media, tokoh masyarakat ini bagus memperkaya eksekusi kita dengan suatu eksekusi yang lebih sesuai dengan harapan kita,” tutur Menhub Budi.

Acara ini dihadiri oleh Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan pejabat Pemerintah Daerah terkait, serta puluhan pimpinan redaksi media massa nasional. (mar)