Jabatan

Kastara.id, Jakarta – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak serta pemilihan presiden bagian dari konsolidasi demokrasi, dan bisa berjalan bila didukung oleh stabilitas.

“Tolok ukur suksesnya tahapan konsolidasi demokrasi terletak pada aspek stabilitas nasional. Saya yakin deteksi dini yang sudah dilaksanakan terpadu oleh BIN oleh kepolisian didukung oleh TNI, juga oleh Jaksa Agung dan lembaga-lembaga hukum yang lainnya,” ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam keterangannya, Minggu (3/12).

Menurut Mendagri, prediksi awal kerawanan sebelum Pilkada 2015 digelar, bisa dikatakan 99% meleset. Dalam indeks kerawanan yang dipersiapkan oleh lembaga-lembaga yang ada saat itu, ada beberapa daerah yang dikhawatirkan rawan.

“Papua memang masih menjadi potensi yang harus kita cermati bersama. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan masalah kedaerahan yang harus dicermati. Tapi Kalbar kami sepakat karena  sudah muncul konsolidasi daripada satu suku yang ada di Kalbar khususnya termasuk kabupaten yang lain,” paparnya.

Dia mengungkapkan, saat berkunjung ke Papua, situasi keamanan masih kondusif. “Karena ini tahap konsolidasi demokrasi kita ini yang jelas arahnya adalah untuk memperkuat kelembagaan-kelembagaan yang ada, maka yang harus dicermati adalah setiap gelagat dinamika politik sekaligus yang berkaitan dengan kebijakan politik yang berkaitan dengan dampak pembangunan, yang berkaitan dengan masalah konstitusi, ideologi, dan tingkat kesejahteraan masyarakat yang ada,” pungkasnya. (npm)