AdzanIlustrasi

Kastara.ID, Jakarta – Baru-baru ini warganet dikejutkan dengan beredarnya video lantunan adzan jihad. Belakangan diketahui video tersebut dibuat di Majalengka, Jawa Barat. Lantaran menimbulkan kegaduhan, pihak yang membuat video tersebut menyampaikan permintaan maaf.

Anggi Nurayadin, salah seorang pembuat video tersebut dalam keterangannya (2/12) meminta maaf kepada semua pihak, terutama umat Islam yang terusik dengan video tersebut. Saat menyampaikan permintaan maafnya, Anggi didampingi lima orang lainnya, yakni Candra Purnama, Asep Kurniawan, Ahmad Khusaeri, Sahad, Fuad Azhari, dan Ahmad Syarif Hidayat.

Anggi mengakui video adzan jihad yang dibuatnya mengandung usur suku agama ras dan antar golongan (SARA). Padahal semula ia tidak pernah berniat melakukan kegaduhan atau pelecehan agama. Anggi juga mengaku membuat video tersebut tanpa tendensi apa pun. Termasuk juga tidak bermaksud memfitnah, menuduh, atau menyerang pihak manapun.

Sebelumnya publik dihebohkan dengan beredarnya video yang memperlihatkan seseorang mengumandangkan adzan jihad. Dalam video yang beredar di jejaring sosial Twitter dan WhatsApp itu terlihat sejumlah orang berbaris, satu orang di depan mengumandangkan adzan.

Semula tidak ada yang aneh dengan adzan tersebut. Namun saat mengumandangkan kalimat “hayya ‘alas sholah” (mari mendirikan salat), orang tersebut justru menggantinya dengan kalimat “hayya ‘alal jihad” (mari berjihad).

Selain itu beredar pula di laman YouTube video berjudul ‘Merinding Azan di Pondok Pesantren Tajul Alawiyyin Pimpinan Al Habib Bahar Bin Smith. Video yang beredar pada Senin (30/11) itu terlihat seseorang mengumandangkan adzan. Namun orang tersebut menambahkan kalimat “hayya alal jihad” dan diikuti oleh jemaah yang ada di belakangnya. (ant)