Siti Fadilah Supari

Kastara.ID, Jakarta – Mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Siti Fadilah Supari mengatakan, berita tentang virus corona atau Covid-19 varian Omicron terlalu dibesar-besarkan. Bahkan Siti Fadilah menyebut informasi soal varian Omicron terlalu didramatisir. Padahal sebenarnya varian baru tersebut tidak terlalu berbahaya.

Saat berbicara di kanal Youtube Realita TV (2/12), Siti Fadilah menjelaskan, Omicron adalah salah satu varian produk dari suatu mutasi Covid-19. Omicron terjadi karena mutasi dari sedikit protein, tetapi strain-nya tetap yang lama. Menurutnya, yang berubah sifatnya adalah yang ada di ujung dari protein.

Siti Fadilah menerangkan, di dalam pandemi, strain tiap negara berbeda-beda. Hal ini serupa dengan kasus flu burung H5N1 yang muncul pada 2005 silam. Saat itu strain Indonesia berbeda dengan strain Thailand, dan Vietnam. Strain virus adalah varian virus yang menunjukkan sifat fisik yang baik dan jelas, maupun sama serta berbeda dengan virus aslinya.

Sehingga menurut Menteri yang sukses menangani wabah flu burung itu, vaksin yang dibuat untuk orang Thailand atau Vietnam bisa jadi tidak mempan digunakan orang Indonesia. Sementara untuk Covid-19, kata Siti Fadilah kini semua seolah dikaburkan oleh pihak-pihak tertentu. Semua negara dibuat seolah sama saja.

Dalam video berdurasi 43.16 menit yang dipandu jurnalis Rahma Sarita itu, Siti Fadilah menyatakan, pandemi Covid-19 saat ini penuh misteri. Bahkan nama virusnya saja tak seperti biasanya ketika menyebut virus. Padahal menurutnya hal itu ada aturannya.

Menkes era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga menyinggung tingkat penularan varian Omicron yang disebut-sebut 500 persen lebih cepat. Siti Fadilah menegaskan, lebih menular belum tentu lebih parah. Siti Fadilah menyebut terdapat hukum alam yang diakui sejak lama, kalau cepat menular 500 persen lebih tinggi dari Covid-19 awal, maka tingkat keganasannya pasti ringan.

Itulah sebabnya Siti Fadilah meminta semua pihak tidak terlalu khawatir atau takut dengan Covid-19 varian Omicron. Ia juga meminta pemerintah tidak menaik-naikkan level PPKM, karena dampaknya besar bagi ekonomi kita yang mulai berjalan baik. “Insya Allah tidak berbahaya,” ujarnya. (ant)