“Kultur masyarakat Jakarta, khususnya Betawi itu egaliter dan bercanda, humor atau guyon merupakan keseharian orang Betawi. Jadi gak perlu baper digoreng-goreng dan dipolitisir,” ujarnya (2/12).
Oding menjelaskan, pernyataan orang nomor satu di Jakarta itu tidak terlihat sedang menyudutkan IKN. Bahkan, ia yakin masyarakat Betawi sangat sejalan dengan Heru dalam rangka mendukung kesuksesan IKN.
“Orang Betawi sejalan dengan Pak Heru dan setuju dengan perpindahan Ibukota. Bahkan Bamus Suku Betawi 1982 telah memberikan masukan dan usulan RUU Daerah Khusus Jakarta ke Baleg RI,” ungkapnya.
Oding menilai, ASN DKI dengan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) atau tambahan penghasilan pegawai (TPP) paling besar di antara daerah lain, harus bisa bekerja lebih baik lagi sehingga bisa mendapatkan reward dari pemerintah.
“Jadi yang saya tangkap, misalnya nih berangkat dari DKI pindah kerja ke IKN masih golongan rendah, lalu di IKN ada percepatan karir, terus pulang lagi ke DKI, maka ada penyesuaian pendapatan di DKI. Di mana coba negatifnya? Itulah saya bilang sebaiknya seksama dulu menyimak apa yang disampaikan beliau,” katanya.
Namun demikian, Oding mengungkapkan bahwa beragam komentar miring dari sejumlah pihak yang kini beredar di publik sudah di luar substansi dan cenderung politis serta terkesan mencari-cari kesalahan.
Oding meminta, semua masyarakat Jakarta mendukung agenda Pemprov DKI dalam rangka menghadirkan suasana pemilu yang aman dan damai. Ia pun berpesan kepada Heru agar tetap fokus pada penyelesaian pekerjaan prioritas sebagaimana ditugaskan Jokowi.
“Saya harap cukuplah masalah ASN-IKN ini tidak perlu ditanggapi berlebih. Sekarang yang sama-sama kita kawal itu ya program penanganan banjir, macet dan sebagainya. Pak Heru sudah betul, fokus ke pekerjaan prioritas,” tandasnya. (hop)
Leave a Comment