COVID-19

Kastara.ID, Jakarta – Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghufron Mukti menyampaikan, kemajuan pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia pada konferensi pers yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri, yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dan beberapa media dari luar negeri.

Sejak dibentuk awal Maret 2020, fokus utama Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19 adalah pengembangan vaksin untuk penanganan COVID-19. Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi COVID-19, Ali Ghufron Mukti menyampaikan pengembangan vaksin COVID-19 yang difokuskan sebagai upaya nasional menuju kemandirian akses vaksin yang aman dan efektif.

Dalam hal produksi dan distribusi vaksin, Kementerian Riset dan Teknologi/BRIN berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Bio Farma, Kalbe Farma, serta sejumlah ahli dari departemen penelitian di berbagai universitas, LPNK dan LBM Eijkman sebagai lembaga penelitian yang diberikan kewenangan untuk mengembangkan vaksin di Indonesia.

“Tujuan dari upaya ini adalah membangun kemandirian nasional pada akses vaksin yang efektif dan aman, sehingga harus dipastikan bahwa kolaborasi internasional dalam pengembangan vaksin akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” jelas Ali Ghufron Mukti seperti dikutip dari rilis Kemenristek/BRIN di Jakarta, Sabtu (4/7).

Lebih lanjut, Ali Ghufron Mukti menjelaskan, LBM Eijkman saat ini sedang mengembangkan vaksin melalui metode sub-unit protein rekombinan menggunakan strain corona virus yang berasal dari Indonesia. Metode ini dipilih karena Indonesia memiliki teknologi dan pengalaman, serta terbiasa mengembangkan metode pengembangan vaksin dengan metode tersebut.

Upaya pengembangan produksi vaksin lokal, bertujuan untuk menemukan jenis vaksin tertentu yang cocok untuk jenis virus corona di Indonesia yang kemungkinan memiliki karakteristik yang berbeda, dibandingkan dengan jenis virus di negara lain. Hingga saat ini, Indonesia telah menyerahkan 16 Whole Genome Sequence (WGS) ke Global Science Initiative and Primary Source for Genomic (GISAID), yang terdiri dari 10 WGS merupakan hasil penelitian dari LBM Eijkman dan 6 WGS dari Universitas Airlangga.

Pada kesempatan yang sama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebutkan bahwa pengembangan vaksin ini sejalan dengan instruksi Presiden dalam upaya percepatan penanganan COVID-19, untuk mendukung keamanan kesehatan Indonesia.

Untuk itu, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi semua pihak, baik di dalam negeri maupun internasional dalam pengembangan dan produksi vaksin. “Sinergi dan kerja sama berbagai pihak antar negara sangat penting sebagai upaya mempercepat penanganan pandemi COVID-19,” ungkap Menteri Retno. (ant)