Rumah Sehat untuk Jakarta

Kastara.ID, Jakarta – Penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan dukungan dari Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia. Secara konsepsi, rumah sehat menekankan upaya preventif dan promotif kesehatan kepada warga Jakarta agar meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

”Apalagi bacaan situasi Gubernur DKI saat COVID-19 sama dengan Rekan Indonesia, di mana Rekan Indonesia melihat bahwa lemahnya preventif dan promotif di masyarakat menyebabkan kita sempat mengalami kocar-kacir pada awal-awal pandemi,” ujar Ketua Nasional Rekan Indonesia Agung Nugroho, Kamis (4/8).

Agung berpendapat, lemahnya langkah preventif dan promotif di tengah masyarakat membuat pertahanan kesehatan lemah. Padahal jika upaya preventif dan promotif kesehatan terbangun sejak dahulu, kesiapan warga dalam menghadapi penyakit tumbuh secara otomatis dan pemerintah tinggal menguatkan.

“Apresiasi dan dukungan penuh atas upaya Gubernur DKI dalam membangun preventif dan promotif kesehatan lewat perubahan konsep rumah sakit menjadi rumah sehat,” katanya.

Agung mengingatkan, upaya pembangunan preventif dan promotif kesehatan memerlukan waktu panjang, tidak bisa hanya dilakukan oleh rumah sehat tanpa partisipasi aktif warga DKI.

Sebagai contoh, Kuba membutuhkan waktu 30 tahun untuk bisa membangun ketahanan kesehatan di lingkungan tempat tinggal warga lewat upaya preventif dan promotif kesehatan yang berbasis partisipasi aktif warga.

Selain itu, Agung mengatakan, ujung tombak pembangunan preventif dan promotif kesehatan ada pada puskesmas. Karena konsepsi awal puskesmas adalah mendidik dan mencerdaskan rakyat untuk sadar dan bertanggung jawab pada kesehatan lingkungan tempat tinggal. (hop)