Kastara.ID, Madinah – Sebagian jemaah haji gelombang kedua telah meninggalkan Kota Madinah menuju tanah air sejak tanggal 30 Agustus yang lalu dan sebagian lagi masih berada di kota Madinah.

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Madinah senantiasa berupaya agar para jemaah haji dapat menjaga kebugaran menjelang waktu kepulangan mereka ke tanah air.

Seperti terlihat di sektor 5 Madinah, tepatnya di halaman hotel Syarif Al Masi, Selasa (3/9) pagi Waktu Arab Saudi (WAS). Tepat pukul 06.30 WAS para jemaah yang berasal dari embarkasi Medan kloter 12 (MES 12) melakukan Gerakan Tiga Sehat.

Kepala Sektor 5 Madinah Khalilurrahman mengatakan bahwa gerakan tiga sehat yang dicanangkan olehnya, meliputi gerakan senam kebugaran, gerakan berkacamata bersama dan gerakan minum air mineral.

“Alhamdulillah sudah tiga kali kita lakukan gerakan ini, dan ini kita laksanakan di hotel Syarif Al Masi dengan jemaah dari kloter MES 12,” ujar Khalilurrahman.

Ia mengatakan bahwa gerakan ini dilaksanakan agar jemaah haji Indonesia yang akan dipulangkan dari Madinah senantiasa sehat, bugar sehingga ketika mereka kembali ke tanah air dalam keadaan sehat. Sehingga nanti setibanya di kampung halaman, para jemaah haji bisa bersilaturahmi dengan kerabat dan handai taulan.

Menurut Khalil, dua kegiatan serupa, sebelumnya telah diikuti oleh jemaah haji gelombang pertama, yakni jemaah dari kloter JKG 20 dan jemaah haji gelombang dua kloter JKS 45.”

 

Ia menambahkan bahwa dikarenakan peserta senam kali ini adalah jemaah dari embarkasi Medan, maka senam kebugaran dinamai dengan Senam Horas Medan.

“Sedangkan gerakan berkaca mata hitam merupakan salah satu bentuk perlindungan diri untuk jemaah yang perlu digalakkan,” ujarnya.

Juga gerakan air minum bersama, Khalil menganggap perlu diingatkan kepada jemaah agar senantiasa terhindar dari dehidrasi terlebih cuaca di Madinah yang lebih terik dibandingkan cuaca di Makkah.

“Kami mengimbau kepada seluruh jemaah haji gelombang dua agar senantiasa banyak minum, kemudia menggunakan kacamata hitam, dan cukup istirahat,” ujarnya.

“Jangan memaksakan diri untuk melakukan ibadah jikalau tubuh tidak memungkinkan,” imbuhnya.

Seperti diketahui selama berada di kota Nabi, jemaah melaksanakan salat 40 waktu atau lebih dikenal dengan salat Arbain dan berziarah ke situs-situs bersejarah di Madinah. (put)