Suzi Marsitawati

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kehutanan akan menggelar Pameran Flora dan Fauna (Flona) Jakarta 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, mulai 6 September-7 Oktober. Dalam penyelenggaraan kali ini mengusung tema “Ruang Hijau Jakartaku”.

Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan, tema ini diambil sebagai bagian dari dukungan pihaknya mewujudkan wajah baru Jakarta.

“Ini bentuk dukungan Dinas Kehutanan mewujudkan Jakarta yang maju dan modern, sejajar dengan kota metropolitan di dunia, termasuk fasilitas ruang hijaunya sebagai unsur vital kota,” ujarnya, Rabu (4/9).

Suzi menjelaskan, pengertian ruang terbuka hijau kini diperluas menjadi ruang hijau. Dalam definisi baru ini, ruang hijau merupakan segala tutupan bidang horizontal (lahan) maupun vertikal (dinding) yang dapat menjaga fungsi ekologi penyerapan air maupun meningkatkan kualitas iklim mikro.

Pengertian ruang hijau di kota bentuknya bisa bermacam-macam mulai dari taman bervegetasi dominan, kebun milik privat, sempadan sungai, pemakaman, dinding hijau (green wall), atap hijau (green roof) sampai dengan ruang terbuka/publik yang didesain dengan material yang dapat menyerap air di permukaan.

“Perubahan ruang hijau Jakarta juga bukan terlihat dari pembangunan fisiknya saja, tetapi meliputi program, regulasi dan kebijakannya yang membawa terobosan untuk kemajuan kota,” terangnya.

Menurutnya, sejalan dengan tema yang diusung, pada Flona Jakarta 2019 ini Dinas Kehutanan beserta Suku Dinas Kehutanan di lima wilayah kota dan Kabupaten Kepulauan Seribu akan menampilkan stan terbaiknya yang dikemas menarik dan inovatif.

Mereka akan menampilkan konsep vertical garden dan rain garden dengan teknik yang menarik. Selain itu, juga menginformasikan kepada pengunjung tentang 53 Taman Maju Bersama (TMB) yang siap diresmikan tahun ini.

“Akan ada juga ruang komunitas yang dihadirkan sebagai bentuk kolaborasi dengan masyarakat untuk menampilkan inovasi dan kreativitas mereka seperti workshop dan instalasi seni,” ungkapnya.

Ia menambahkan, untuk tenant yang akan dihadirkan dalam kegiatan ini total berjumlah 208 buah terdiri dari, tanaman hias, tanaman buah, penjual makan dan minum, satwa peliharaan, tanaman obat, dan lain-lain.

“Kami juga menampilkan produk- produk unggulan dari koperasi, UMKM dan berbagai perusahaan yang ada di Jakarta serta seluruh Indonesia,” ucapnya.

Flona Jakarta 2019, sambung Suzi, merupakan ajang interaksi antara pecinta flora dan fauna dengan berbagai kegiatan atau eksebisi di dalamnya yang berkaitan dengan alam, lingkungan, dan kepedulian terhadap flora dan fauna.

“Produk penjualan tanaman juga akan didorong pada jenis tanaman pereduksi polusi udara, seperti, bougenvillea spectabilissansiviera, dan dadap kuning atau ertytrina variegate, yang mana tanaman-tanaman ini berkapasitas tinggi menyerap polutan gas,” tandasnya.

Untuk diketahui, Pameran Flona ini merupakan salah satu kegiatan unggulan Dinas Kehutanan DKI Jakarta yang diadakan rutin setiap tahunnya. Tahun ini merupakan pameran yang ke-34 sejak diadakan kali pertama di tahun 1971.

Flona Jakarta 2019 akan menjadi bagian dari aksi merealisasikan Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara dengan tujuh solusi Jakarta mengatasi polusi udara.

Pemerintah, industri, komunitas dan individu bersama-sama menerapkan teknologi hijau untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan, khususnya DKI Jakarta. (hop)