Kastara.id, Depok – Untuk menangani laju inflasi di Kota Depok, perlu adanya kebersamaan dan penanganan yang serius dari seluruh jajaran terkait. Hal ini dilakukan agar perekonominan tetap berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya hambatan, sekaligus memenuhi target jangka panjang pembangunan.

“Saya berharap laju inflasi di Kota Depok dapat ditekan serendah mungkin sehingga pertumbuhan ekonomi di masyarakat berjalan dengan lancar untuk menopang program pembangunan wilayah di masa mendatang,” kata Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna didampingi Eddy Priyo Pambudi dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonominan dan Sekda Kota Depok Hardiono di ruang Eidelweis, Balai Kota Depok, Kamis (4/10).

Inflasi juga menjadi salah satu indikator kinerja utama rencana pembangunan jangka menengah daerah Kota Depok tahun 2016-2021. Ia berharap, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat bekerja optimal dan sinergi dengan kegiatan-kegiatan terkait pengendalian inflasi di masing masing OPD.

Dengan laju pertumbuhan ekomoni Depok tahun 2016 sebesar 7,59 persen dengan tingkat inflasi 4,25 persen, tentunya target tahun 2019 mencapai 7,5 persen dan tingkat inflasi diharapkan tercapai sekitar 3,25 persen.

“Saya yakin target itu dapat tercapai dan diharapkan Kota Depok menjadi wilayah di Jabar yang terendah dalam inflasi,” katanya.

Sedangkan Eddy P. Pambudi mengaku, Pemkot Depok dapat menangani masalah itu jika melihat dari rencana dan sumber daya yang memadai dalam menyangga komoditi dan tidak hanya di Jakarta, tetapi se-Jabodetabek.

“Depok sebagai daerah penyangga ibukota tinggal mengintegrasikan semua sumber daya itu. Banyak keuntungan yang bisa didapat oleh Pemkot Depok, utamanya dari sisi sumber daya manusia yang sudah sangat memadai,” ujarnya. (rud)