CekFakta.com

Kastara.id, Jakarta – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) meluncurkan platform pengecek fakta yang lazim disebut fact checker bernama CekFakta.com.

“Sebagai besar media online mencoba menangkal hoax, tapi, masih dilakukan sendiri-sendiri,” kata Sekretaris Jenderal AMSI Wahyu Dhyatmika, yang juga Pemimpin Redaksi Tempo, saat peluncuran di Jakarta.

Situs CekFakta.com ini digagas oleh 22 media siber, antara lain Antaranews.com, Beritasatu.com, Tempo.co, Viva.co.id, Tirto.id, Katadata.com, Suara.com, Detik.com, Kompas.com, Bisnis.com, Liputan6.com, Merdeka.com, KabarMedan.com, KabarMakassar.com, BeritaJatim.com, TimesIndonesia.co.id, RiauOnline.co.id, TheJakartaPost.com, dan Dream.co.id.

Kolaborasi ini bermula dari kekhawatiran media siber terhadap berita bohong yang dinilai mengkahwatirkan dan mempengaruhi pendapat publik.

Hoax yang dikumpulkan oleh Mafindo akan ditaruh di sebuah tempat yang terkoneksi dengan redaksi masing-masing media. Redaksi media akan melakukan verifikasi terhadap informasi-informasi tersebut.

Hasil verifikasi akan masuk ke database bernama Yudistira dan akan ditampilkan di media-media tersebut. Database Yudistira tersebut akan terhubung dengan CekFakta.com.

Selain mengumpulkan hoax, CekFakta.com juga akan memberikan verifikasi terhadap informasi beserta referensi dari sumber-sumber yang relevan. “Kami akan terbuka soal sumber untuk memeriksa fakta,” kata Wahyu.

Meskipun ingin memberantas hoax sebanyak-banyaknya, Mafindo tidak menargetkan berapa banyak hoax yang akan mereka tangkal dalam sebulan melalui peluncuran CekFakta.com ini.

“Kami tentu berharap tidak ada hoax. Tidak ada target angka karena hoax ini bersifat fluktuatif, musiman, misalnya saat Pilkada,” kata Ketua Mafindo Septiaji Eko Nugroho.

CekFakta.com dalam masa mendatang akan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk membuat chatbot dalam menangkal hoax. Belum banyak yang dapat dibagikan karena rencana ini masih berada di tahap awal, namun, Mafindo berharap dapat menggandeng aplikasi pesan yang sudah ada untuk dapat menangkal hoax dengan chatbot. (nad)